Dua Warga Trenggalek Tewas karena Diare

TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Dalam waktu kurang dari dua pekan, tercatat 86 orang dirawat inap karena penyakit diare. Dua diantaranya bahkan meninggal dunia.

Dua orang tewas masing-masing bernama Mukim (60) dan Isdi (86), warga Dusun Nglongah RT 12/ RW 4. Nyawa keduanya tidak tertolong setelah bakteri mengacak-acak sistem pencernakanya.

“Saat ini kita sedang menangani masalah KLB ini. Kasus yang ada ini lebih besar dari sebelumnya,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Suparman kepada wartawan, Selasa (14/6/2011).

Secara medis, bakteri diare membuat makanan tidak bisa dicerna dan diserap oleh usus besar. Hal itu membuat kandungan air yang keluar lebih besar. Pada stadium akut, selain demam tinggi, tinja yang dikeluarkan penderita mengandung air berlebihan.

Dalam waktu tertentu keadaan ini mengakibatkan penderita mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang tidak segera tertangani mengakibatkan kematian. “Itu yang terjadi pada dua orang korban,” terang Suparman.

Pada kasus diare yang kerap terjadi, penyakit ini bisa berakibat fatal pada penderita berusia balita dan manula. Sebagai langkah antisipasi, selain mendirikan pos-pos pengobatan, termasuk sosialisasi kepada warga untuk lebih waspada, Pemkab juga menggratiskan setiap pasien yang berobat.

“Kita juga membagikan kaporit secara gratis kepada warga,” paparnya. Banjir bandang yang terjadi pada akhir bulan lalu diduga kuat menjadi penyebab wabah diare. Sebab, air banjir yang berwarna kecoklatan itu telah mencemari sumur-sumur milik warga.

“Dari sumur yang tercemar itulah penyebaran bakteri berlangsung,” pungkas Suparman.

(Dede Suryana)