Antisipasi Bentrok, Mapolresta Balikpapan Dipasang Kawat Duri
BALIKPAPAN- Suasana Gedung DPRD dan Kantor Wali Kota Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman sejak pagi tadi terlihat sepi.
Hal ini terkait desakan pembubaran Ormas La Galigo oleh Forum Komunikasi Suku Asli Kalimantan Bersatu. Forum memberikan ultimatum selama 3x24 jam, terhitung sejak Senin 4 Juli lalu, kepada Pemkot Balikpapan untuk membubarkan ormas itu karena dapat menciptakan kecemburuan dan pertentangan antar-etnis.
Pintu ruang komisi di gedung dewan terkunci rapat. Pagi tadi hanya terlihat dua anggota DPRD yang bertugas yakni anggota Fraksi Golkar H Yasin dan wakil Ketua DPRD Noeryati. Namun selepas pukul 11.00 Wita sudah terlihat lagi.
Di Gedung DPRD lebih banyak terlihat personel Kepolisian yang berjaga. Informasi yang diperoleh, sejumlah anggota DPRD melakukan kunjungan kerja ke Jakarta terkait program rumah murah.
Sementara pantauan di kantor pemkot kegiatan dan pelayanan tetap berjalan. “Tidak ada kebijakan libur, tetap masuk seperti biasa,” ujar Kabag Humas Pemkot Balikpapan, Aji Sofyan, Rabu (6/7/2011).
“Pelayanan perizinan tetap buka, tidak terpengaruh. Kita berharap situasi aman dan kondusif tetap terjaga sehingga tidak pengaruh pada investasi di Balikpapan,” ujar Kepala Perizinan Kota Balikpapan Asranuddinsyah saat ditemui terpisah.
Meski demikian, berdasarkan pantauan secara umum suasana Kantor Wali Kota Balikpapan lengang. Tidak seperti hari-hari biasa di mana banyak yang melakukan aktivitas.
Mapolresta Balikpapan yang berlokasi di jalan yang sama juga mendapat penjagaan ketat. Sejak Rabu (6/7/2011) pagi, mapolresta dipasangi kawat berduri sepanjang sekira 50 meter. Pada Selasa kemarin, puluhan aktivis forum sempat berkumpul di depan mapolresta. Mereka menuntut pembebasan dua rekan mereka yang ditahan setelah aksi demonstrasi pada Senin lalu.
Meski demikian, kondisi Kota Balikpapan secara umum masih kondusif. Hingga siang ini belum ada informasi terkait aksi demontrasi yang digelar Forum Komunikasi Forum Komunikasi Suku Asli Kalimantan Bersatu.
Arus lalu lintas di sepanjang jalan Jenderal Sudirman tidak seramai seperti biasanya. Meski demikian, aktivitas ekonomi di Jalan Jenderal Sudirman tampak berjalan normal.
(Anton Suhartono)
