JAKARTA - Jika mahasiswa dan bidang kearsipan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah menuai berbagai prestasi, pustakawan UGM, Nur Cahyati Wahyuni juga tidak ingin ketinggalan.
Nur Cahyati berhasil menjadi jawara pertama dalam Seleksi Nasional Akademisi Berprestasi Nasional yang digelar oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) belum lama ini.
Pustakawan Perpustakaan Unit I UGM tersebut meraih juara tersebut dengan menyisihkan 66 pustakawan lain dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Prestasi wanita yang juga penanggung jawab American Corner UGM ini tidak dicapai dengan mudah. Pasalnya, Nur Cahyati harus bersaing terlebih dahulu dengan 15 pustakawan lain di lingkungan UGM untuk terpilih sebegai pustakawan terbaik tingkat universitas.
Pada tahap awal, 60 pustakawan tersebut diseleksi menjadi 30 orang. Kemudian disaring kembali hingga 15 orang. Seleksi yang harus mereka lalui terdiri dari tes administrasi, presentasi makalah, dan focus group discussion.
"Waktu itu saya mempresentasikan makalah dengan tema Literasi Informasi," ujar Nur Cahyati menjelaskan. Demikian disitat dari situs UGM, Rabu (24/8/2011).
Konsep literasi yang ditawarkan wanita berkawat gigi ini adalah dengan merancang dan melaksanakan program paket informasi beasiswa bagi mahasiswa, library outreach program, program digital video conference, web chat di Perpustakaan, juga magang perpustakaan bagi mahasiswa internasional.
Selain itu, wanita kelahiran Surakarta, 2 September 1976 ini juga merancang standar operasi perpustakaan bidnag layanan pemustakan, teknis, administrasi, dan layanan American Corner serta merancang kegiatan perpustakaan UGM tahun 2011/2012.
Meski senang atas prestasi yang diraihnya, Nur Cahyati mengaku terbebani ketika mengikuti kompetisi tersebut. "Ya, saya merasa sedikit terbebani karena pada 2009 dan 2010, UGM berhasil meraih juara dua dan tiga. Jadi, banyak yang berharap agar saya bisa menjadi yang terbaik dalam seleksi kali ini," tutur pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Menurut Kepala Perpustakaan UGM, Drs. Ida Fajar Priyanto yang juga menjadi juri dalam kompetisi tersebut, keberhasilan Nur Cahyati berdasarkan keunggulan yang dimilikinya di berbagai aspek. Di antaranya, segi visibilitas, baik di dalam maupun luar negeri, dan menghasilkan karya nyata bagi warga kampus dan masyarakat umum.
"Nur Cahyati rajin memberikan bimbingan dan pelatihan ke perpustakaan di daerah secara gratis dan juga mengenalkan perpustakaan di kalangan anak-anak," kata Ida menjelaskan.
Makalah yang dipresentasikan Nur Cahyati, lanjutnya, tidak hanya menawarkan konsep semata, tapi diimplementasikan secara nyata di kampus dan lingkungan masyarakat.
"Dia pernah mempresentasikan makalah ke luar negeri. Hal ini yang menjadi nilai lebih yang tidak dimiliki oleh peserta lain," ujarnya.
(Rani Hardjanti)