TRIPOLI - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan, tidak boleh ada aksi balas dendam yang dilakukan terhadap para warga pendukung mantan Pemimpin Libya Moammar Khadafi.
Para pasukan Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) kerap menjarahi perumahan dari para pendukung Khadafi yang ada di Kota Sirte pada Kamis lalu hingga saat ini. Penjarahan yang dilakukan oleh para pasukan NTC tak lain adalah tindakan balas dendam terhadap para pendukung Khadafi.
"Tidak ada keraguan lagi bagi para pasukan NTC untuk melakukan penjarahan. Para pasukan NTC juga merupakan korban pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pasukan Khadafi," ujar utusan PBB Ian Martin, seperti dikutip Reuters, Minggu (9/10/2011).
"Perlu diingat, tidak boleh ada insiden balas dendam, hal yang harus tercipta setelah pertempuran itu adalah keadilan," tambahnya.
Para pasukan NTC yang berasal dari Misrata merupakan para warga Libya yang merasakan penindasaan oleh rezim Khadafi selama tujuh bulan terakhir ini. Geriliyawan asal Misrata tersebut juga tampak seperti sekelompok bandit yang tidak terorganisir. Mereka juga berlaku selayaknya sekelompok mafia.
Banyak warga Sirte yang melontarkan kekesalannya akibat peristiwa penjarahan tersebut. Pasukan NTC pun sebelumnya juga sudah mendapat teguran dari masyarakat internasional karena sikapnya yang sering melakukan penjarahan. NTC seharusnya melindungi segenap warga Libya, bukan menciptakan teror bagi para pendukung Khadafi.
(Rani Hardjanti)