BALIKPAPAN - Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama pembangunan jalan perbatasan dengan tiga negara di pulau Kalimantan. Yakni Malaysia dan Brunai Darusalam.
Proyek jalan ini dinamakan Pan Borneo Highway sepanjang 3.000 kilometer yang menghubungkan empat provinsi di Kalimantan dengan Negara bagian Sabah-Serawak dan kerajaan kecil Brunai Darusallam yang diapit Sabah dan Sarawak di pantai utara Kalimantan.
Masing masing negara, akan serius menangani perbaikan hingga pembuatan jalur baru yang sudah disepakati untuk dihubungkan.
“Jadi prinsipnya masing-masing negara buat. Tidak seluruhnya berupa bangun jalanan yang baru. Sebagian besar berupa proyek peningkatan jalan,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Hermanto Dardak usai membuka Munas XIII Ikatan Arsitek Indonesia di Balikpapan.
Herman menjelaskan jalan yang ditingkatkan statusnya dalam proyek Pan Borneo Highway tersebut berupa jalan negara atau jalan provinsi. Minimal Lebarnya minimal 6 meter. bila ada jalan yang belum selebar minimal 6 meter itu, maka akan dilebarkan.
“Beberapa jalan baru yang akan kita bangun antara lain adalah jalan menuju Simenggaris di Nunukan, Kalimantan Timur,” ungkap Wamen PU Hermanto.
Wamen PU menjelaskan pembiayaan dari pembangunan jalan di perbatasan ini sepenuhnya dibiaya APBN dan bantuan luar negeri. “Biaya konstruksinya dari APBN dan bantuan luar negeri. Daerah bantu dalam pengadaan lahan,” katanya.
Kementerian Pekerjan Umum mematok standar Rp4 miliar untuk perbaikan jalan per 1 kilometer sedangkan untuk pembuatan jalan baru perkilometer diperlukan biaya Rp8-10 miliar.
Sebagai bagian dari proyek ini adalah pembangunan jembatan di Tayan, Kalimantan Barat melintang di atas Sungai Kapuas, pembangunan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur, proyek tol Balikpapan, Samarinda, Bontang, hingga Sangatta.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Farid Wadjdy menyambut positif rencana pembangunan jalur PAN Borneo High Way yang akan melintasi wilayahnya. Pembangunan jalur ini seiring dengan agenda pemerintah daerah yang berencana membangun jalan tol Balikpapan – Samarinda dan jembatan Pulau Balang yang totalnya mencapai sekitar Rp 10 triliun. “Karena sangat membantu perekonomian masyarakat Kaltim. Proyek kami juga positif segera terlaksana,” tuturnya.
(Muhammad Saifullah )