SOLO- Ketua Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta,Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau biasa disapa Gusti Mung, meminta agar kubu Tedjowulan tidak membuat cerita adannya jual beli gelar kebangsawanan di Keraton Kasunanan.
Menurut Gusti Mung, pihaknya hingga saat ini tidak pernah mengakui Tedjowulan bagian dari trah keturunan Keraton Surakarta.
"Siapa itu Tedjowulan, saya tidak kenal dengan dia. Apa Tedjowulan bagian dari trah Keraton Solo? Jadi saya minta orang dari luar Keraton jangan membuat cerita adanya jual beli gelar kebangsawanan, tidak ada itu jual beli," kata Gusti Mung saat dikonfirmasi adannya jual beli gelar Keraton di Solo, Jawa Tengah, Senin (17/12/2012).
Malah sebaliknya, Gusti Mung menuding Kubu Tedjowulan yang mengobral gelar bangsawan sewaktu dirinya mengangkat sebagai Paku Buwono XIII.
"Dia (Tedjowulan) sendiri tuh yang menjual gelar sewaktu dia mengangkat diri sebagai PB XIII," paparnya.
Menurut Gusti Mung, Keraton Kasunanan Surakarta sangat selektif dalam memberikan gelar kepada warga masyarakat yang dinilai memiliki jasa besar terhadap Keraton Solo.
Pasalnya di dalam Keraton, untuk pemberian gelar kebangsawanan sangat tetat dan harus melalui seleksi yang cukup rumit sebelum diajukan kepada Raja.
Raja memiliki hak penuh menolak dan menerima pengajuan gelar yang sudah terlebih dahulu disaring berbulan-bulan lamannya.
"Jadi waktunya tidak satu bulan atau dua bulan, tapi bisa berbulan-bulan sebelum diajukan. Jadi tidak asal memberikan gelar seperti yang mereka lakukan," jelasnya.
Menyangkut adanya PT di Malaysia yang bergerak menghimpun warga masyarakat Malaysia agar bisa mendapatkan gelar Keraton Kasunanan, Gusti Mung mengaku tidak mengetahuinya sama sekali.
"PT apa. Tidak ada itu PT yang jual gelar di Malaysia. Terus kok berani, si Tedjowulan membeberkan masalah gelar. Sepengetahuan saya PB XIII tidak pernah mengeluarkan titah aturan jual beli gelar,"ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Keraton mensinyalir ada praktik jual beli gelar kebangsawan Keraton Kasunanan Surakarta di Malaysia.
Bahkan di Malaysia, ada sebuah perusahaan berbentuk PT Karaton Solo Hadiningrat SDN BHD yang bergerak menjual gelar kebangsawanan kepada warga Malaysia yang ingin mendapatkan gelar Keraton Surakarta.
(Kemas Irawan Nurrachman)