Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Apa Sih Cabe-Cabean Itu?

Rachmad Faisal Harahap , Jurnalis-Kamis, 19 Desember 2013 |13:36 WIB
Apa Sih <i>Cabe-Cabean</i> Itu?
Ilustrasi anak muda. (Foto: Heru Haryono/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Di Jakarta, tengah tren istilah "cabe-cabean". Tapi, apa sih cabe-cabean itu? Cabe-cabean merupakan kiasan yang ditujukan bagi cewek-cewek usia muda yang suka balap liar. Lebih tepatnya, mereka biasa dijadikan pelampiasan nafsu oleh mereka yang eksis di arena balap liar.

Tapi, ada juga yang mengartikan bahwa cabe-cabean adalah anak perempuan baru gede (ABG), yang suka bersikap centil dengan makna konotatif. Kata "cabe-cabean" setidaknya menambah kosakata baru bagi anak muda di Ibu Kota dan juga di sejumlah social media. Bahkan, masuk dalam kategori bahasa alay. Kata alay adalah fenomena perilaku remaja di Indonesia.

Namun, apa sih yang membuat mereka membuat komunikasi seperti ini? Apakah memang ingin lebih dilihat eksistensinya atau hanya sekadar dianggap anak gaul?

Mantan Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional (Unas) Wahyu Wibowo mengungkapkan, fenomena bahasa alay di kalangan anak muda karena ingin berkomunikasi dengan cara mereka sendiri.

"Mereka berkomunikasi dengan cara mereka sendiri, karena tidak adanya ruang publik, seperti Taman Kota dan Gelanggang Remaja jarang sekali, sehingga membuat mereka cenderung berkomunikasi dengan kelompoknya sendiri," ujarnya saat dihubungi Okezone, Kamis (19/12/2013).

Di sisi lain, dalam keseharian, kalangan anak muda jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Termasuk juga di sekolah. Padahal, kebiasaan berbicara dengan tata bahasa tidak baku bisa menjadi bumerang bagi anak muda ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.

Sebenarnya, berbicara dengan bahasa gaul yang tidak baku sah-sah saja. Asalkan, kata Guru SMK Bina Informatika Bintaro, Tangerang Selatan, Sinta Dewi, kita mampu menempatkan penggunaannya. Misalnya, dalam suasana formal seperti rapat, maka kita harus berbahasa Indonesia yang baku.

"Kalau kita berbahasa slengean, nanti membuat orang tersinggung atau salah sangka. Lebih baik menggunakan bahasa formal," ujar Sinta saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement