Batam "Diserang" Ratusan Kupu-Kupu Besar

BATAM - Warga Kota Batam, Kepulauan Riau, diresahkan dengan keberadaan ratusan kupu-kupu besar, Lyssa Zampa Docile.

Ratusan kupu-kupu tersebut berterbangan di berbagai daerah di Kota Batam dan berdampak pada kesehatan warga.

”Awalnya waktu masih satu-satu munculnya, masih lucu. Tapi karena sekarang jumlahnya semakin banyak, ngeri juga," kata seorang warga Tiban, Zulheimi, Senin (30/6/2014).

Ukurannya cukup besar yakni lebar sekira 14 sentimeter. Umumnya mereka terbang pada malam hari mencari sumber cahaya. Apalagi, kupu-kupu tersebut sering hinggap di masjid-masjid hingga mengganggu konsentrasi Muslim yang menjalankan Salat Tarawih.

”Karena kami salat hingga pelataran masjid, kehadiran kupu-kupu itu cukup mengganggu. Mereka suka terbang rendah,” ujar warga Tiban lainnya, Zhafira.

Kupu-kupu tersebut juga hinggap di Masjid Agung Batam Kota. “Memang belum sampai mengganggu konsentrasi ibadah, karena jumlahnya belum banyak,” tuturnya.

Warga berharap pemerintah segera melakukan tindakan untuk mengantisipasi berkembangnya wabah penyakit akibat serangan kupu-kupu yang warnanya dominan cokelat itu.

Seorang warga Bengkong, Andi, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ia menerima pesan berantai yang menyebutkan kupu-kupu tersebut bisa membuat gatal dan berbahaya untuk kesehatan.

”Banyak broadcast yang isinya meresahkan. Kami sebagai orang awam ingin mendapatkan penjelasan, apakah benar kupu-kupu itu berbahaya. Kalau benar, apa yang harus kami lakukan untuk mengantisipasi gigitannya atau apa pun itu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, seharusnya kupu-kupu tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, pemerintah akan menelaah lebih lanjut untuk mengetahui dampaknya kepada masyarakat.

(Anton Suhartono)