JAKARTA - Calon Presiden Hatta Rajasa, sempat melarang buku "Hatta Rajasa di Mata Mereka" untuk tak diterbitkan untuk umum. Alasannya, ia ingin tulisan dari 60 sahabatnya untuk dirinya dan kalangan keluarga.
"Ketika saya membaca selesai buku itu. Saya putuskan buku ini cukup untuk diri saya sendiri, mereka (Editor) protes. Para sahabat pun bertanya kapan itu diterbitkan, saya bersikukuh tidak. Mengapa? Karena buku itu syarat penggalan dari satu sisi, hanya ingin melihat kebaikan saya," ujar Hatta dalam sambutan peluncuran buku di TIM, Cikin, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014) malam.
Diceritakannya, Ibundanya dulu pernah berpesan, saat dirinya mencapai keberhasilan dalam hidup, maka banyak tangan yang membuka jalannya menuju keberhasilan itu.
"Emak saya pernah bilang, nak kalau kamu berhasil, maka ingat keberhasilan itu bukan karena engkau pandai, melainkan banyak orang membuka jalan bagimu untuk ke depan. Ke dua banyak yang mendoakan, dan ke tiga karena Allah sayang padamu sehingga menutupi kelemahan mu," bebernya.
Hatta pun mengakui jika dirinya hanya manusia biasa yang tak terlepas dari segala kelemahan, namun yang ada pada buku tersebut, lebih banyak yang mengungkapkan kelebihannya saja.
"Manusia punya kelemahan, dan saya orang biasa, bukan superman. Saya punya kelemahan hingga kawan-kawan tidak tega menuliskannya," kata mantan Meteri Koordinator Perekonomian itu.
Adanya desakan yang bertubi, di antaranya banyak yang akan kecewa terutama dari sahabatnya yang menulis, Hatta akhirnya luluh dan mengizinkan buku itu untuk terbit.
"Mereka bilang, 'Bang, kalau ini tak diluncurkan kami kecewa. Ini kita tidak menghargai. Ketiga, tidak ada pembelajaran generasi penerus bahwa ada pengabdian sedikit dari yang namanya Hatta yang perlu untuk dijadikan pelajaran. Saya luluh, tapi saya tidak sanggup memilih siapa yang memberikan tetimoni di sini (di TIM saat peluncuran buku)," tandasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)