Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sebelum Adu Jotos, Abimanyu Sempat Tawarkan Damai

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 12 Februari 2015 |15:31 WIB
Sebelum Adu Jotos, Abimanyu Sempat Tawarkan Damai
Sebelum Adu Jotos, Abimanyu Sempat Tawarkan Damai (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

JAKARTA - Roysepta Abimanyu, pemiliki akun @redinparis yang terlibat perkelahian akibat perang opini di media sosial Twitter, mengklarifikasi kejadian tersebut melalui akun blog pribadinya, abimanyu.blogspot.com.

Ia mengatakan, sebelum terjadi perkelahian dengan Cipta Panca Laksana (pemilik akun @panca66) di depan Istora Senayan, Jakarta, Rabu 11 Februari 2015, sekira pukul 19.00 WIB, dirinya sempat tidak merespons berbagai kicauan Panca terkait kerjasama Proton dalam program mobil nasional, hingga akhirnya terlontar berbagai re-tweet yang dianggap sudah tidak pantas.

"Saya menduga ada kesengajaan. Maka, saya mencari tahu siapa yang mencoba memainkan ini. Suka atau tidak suka, termasuk informasi Sdr Panca. Saya sengaja menyatakan temuan saya di Twitter untuk melihat apakah ada dampaknya juga sekaligus sebagai warning kepada yang bersangkutan jika benar. Di Twitter terlalu banyak akun melakukan bullying karena identitas diceraikan dari dunia nyata. Akan tetapi yang bersangkutan menuduh saya mau menerornya," ujar Abi dalam blog pribadinya, Kamis (12/2/2015).

Abimanyu menambahkan, jelang pertemuan dengan Panca sempat ditawarkan opsi untuk bertemu guna mencari jalan lain tanpa perlu perkelahian. Namun, Panca menginginkan perkelahian.

"Dalam proses tantang-menantang tersebut, saya sempat memberi opsi bertemu yang ditolak karena Sdr Panca menginginkan perkelahian. Dan, soal jalan keluar ini tetap saya tegaskan di Twitter kepada orang-orang yang mempertanyakan perkelahian tersebut," imbuhnya.

Panca, sambung Abimanyu, terus melancarkan serangan di Twitter, bahkan menggunakan foto pribadinya untuk dijadikan bahan olok-olok. Setelah sempat mencari solusi lain, akhirnya Abi berpikir bullying harus ditanggapi serius.

"Saya sempat berpikir untuk melakukan pelaporan atas pencemaran nama baik melalui penggunaan foto saya melalui KUHP dan UU ITE. Namun, itu bertentangan dengan aspirasi saya untuk menghilangkan pasal-pasal kontroversial Undang-Undang ITE. Saya mengasumsikan jika saya laporkan, pihak kepolisian punya kecenderungan langsung menggunakan pasal-pasal Undang-Undang ITE," ujarnya.

Atas peristiwa itu, Abimanyu mengaku tak mempersoalkan dan merasa malu kalau dirinya kalah dalam perkelahian tersebut. Pasalnya, dia memahami kalau dalam pertarungan ada kalah dan menang. Mengenai bukti-bukti yang dirinya serahkan ke Panca sebelum perkelahian hanya untuk antisipasi jika nanti ada persoalan hukum, mengingat sejak awal dirinya telah menawarkan jalan damai.

"Semua bukti-bukti yang saya serahkan kepada Sdr Panca adalah pemberitahuan bahwa saya punya cukup bukti jika muncul persoalan hukum. Saya juga tidak menjebak dengan membawa wartawan, seperti yang disangkakan Sdr Panca. Twitter adalah media sosial yang paling dipantau oleh wartawan online," tuturnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement