JAKARTA – Seorang remaja yang dipaksa jadi pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, kabur dan melapor ke Kantor Polisi. Kartini Muda itu dinilai berjasa karena ikut mengungkap prostitusi rumahan Kota Kembang. Namun harus diingat, dia kini sedang bersedih dan trauma.
“Saya kira remaja perempuan itu sedang trauma. Perempuan mana yang tidak trauma usai dipaksa jadi PSK,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Irawati Harsono kepada Okezone, Selasa (21/4/2015).
Kegelisahan akan meliputi semua perempuan yang baru bebas dari lingkungan prostitusi. Lebih-lebih remaja tersebut hidup sebatang kara karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Oleh karena itu, pemerintah didesak bertanggung jawab terhadap masa depannya.
“Pemerintah harus serius. Dia kemungkinan sedang gelisah, sedang bersedih. Harus dibina, dipulihkan kehidupannya, dia masih punya masa depan. Pemerintah harus memperbaiki itu,” ucap Irawati.
Irawati mengatakan, bagi remaja perempuan, apalagi masih belasan tahun, keperawanan adalah sebuah kehormatan. Oleh karena itu, remaja pengungkap prostitusi di Bandung itu dinilai sedang merasa kehilangan harga diri. Kepolisian pun didesak mengusut tuntas kasus ini.
“Harus ditindak semua yang terlibat. Pemilik prostitusi rumahan, perekrutnya. Semuanya harus dihukum,” ucapnya.
(Abu Sahma Pane)