Sebagaimana diberitakan, kerusuhan besar pecah di Kota Baltimore pada Senin 27 April, sesaat setelah pemakaman seorang pemuda kulit hitam, Freddie Gray, yang tewas karena luka yang dialami saat ditahan oleh pihak kepolisian AS.
Ratusan penjarahan toko-toko, dan pembakaran bangunan terjadi di Baltimore. Para pengunjuk rasa juga melempari polisi dengan batu dan bom molotov. Akibat hal tersebut, sedikitnya 15 petugas kepolisian AS terluka. Hingga kini, pihak kepolisian AS telah menangkap 27 orang yang diduga sebagai provokator.
Ribuan polisi AS dan Garda Nasional dilaporkan masih dikerahkan untuk mengatasi kerusuhan di Baltimore. Wali Kota Baltimore Stephanie Rawlings-Blake juga masih memberlakukan jam malam terhadap warganya.
(Hendra Mujiraharja)