BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), meminta area Saritem tidak dijadikan lagi sebagai tempat prostitusi. Sejumlah solusi pun telah dia siapkan.
"Saya mau cari solusi. Tapi, syaratnya jangan begini lagi," ujar RK dalam pertemuan dengan warga di lokasi, Jumat (29/5/2015).
Setelah itu, RK meminta kata setuju dari semua yang hadir di lokasi. Tapi, ada celetukan dari beberapa perempuan muda yang menutupi sebagian wajahnya dengan syal.
"Enggak ah, Pak," celetuk beberapa perempuan itu.
Kening RK berkerut mendengar celetukan tersebut. Dia lalu menegaskan kehadirannya ke lokasi bukan untuk menyudutkan para pelaku praktik prostitusi.
"Saya tidak bisa kompromi lagi. Tidak boleh ada prostitusi lagi di sini. Pegang omongan saya. Saya sayang sama warga di sini," tuturnya.
RK kemudian mengimbau warga menghitung kerugian yang dialami akibat penutupan Saritem sejak pekan lalu. Selanjutnya, daftar tersebut akan dikumpulkan di RT atau RW setempat untuk diteruskan pada Pemkot Bandung.
"Saya kasih waktu lima hari. Tolong dibikin list kerugiannya. Tapi jangan bohong atau dilebih-lebihkan. Saya minta kejujurannya. Nanti saya akan verifikasi kebenarannya," tuturnya.
RK akan memikirkan cara mengganti kerugian mereka akibat penutupan Saritem tersebut.
"Nanti saya pikirkan. Asal jangan bohong. Kalau ketahuan bohong, saya tidak akan toleran," ucapnya.
Namun, Ridwan menegaskan, kerugian yang dialami oleh mereka yang tidak ber-KTP Kota Bandung tidak akan mendapatkan solusi. "Jadi ini khusus bagi yang KTP-nya Kota Bandung," pungkasnya. (ira)
(Muhammad Saifullah )