BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya menolak jika ada wacana pelegalan prostitusi berupa lokalisasi. Menurutnya, hal itu dinilai tidak sejalan dengan norma yang ada di Indonesia.
"Kita kan bangsa bernegara, ada norma ya. Norma mayoritas kita Islam. Dalam Islam, pasti isu masalah lokalisasi itu tidak direkomendasi, kira-kira begitu," kata Emil, sapaan akrabnya, Selasa (23/2/2016).
Berbagai cara pun dilakukan untuk menekan praktik prostitusi. Salah satunya memberi kemudahan bagi warga Kota Bandung untuk membuka usaha dengan memberi pinjaman modal melalui Kredit Melati (Melawan Rentenir).
Dengan cara seperti itu, pelaku di dunia prostitusi diharapkan tertarik untuk beralih profesi. Dukungan modal pun mudah didapat. Tinggal masalah kemauan apakah mereka mau berubah atau tetap bekerja di dunia prostitusi.
"Yang kita lakukan adalah terus melakukan berbagai cara untuk menekan perilaku-perilaku seperti itu," jelasnya.
Disinggung, apakah memungkinkan di Kota Bandung sama sekali tidak terdapat praktik prostitusi, ia tidak bisa memberi garansi. Tapi ia akan berusaha agar praktik prostitusi semakin sulit dilakukan.
"Saya tidak jawab karena bukan ahlinya. Cuma kalau tugas saya sebagai wali kota itu meminimalisir," ucap Emil.
(Fransiskus Dasa Saputra)