Menurut Ade, kemungkinan besar karena pepes ikan yang dikonsumsi para santri ini sudah basi, sehingga menimbulkan gejala keracunan makanan.
Para korban saat ini, lanjut Ade, kini sudah mendapatkan penanganan medis, di antaranya 9 orang korban keracunan dirawat di Puskesmas Sindangratu, Kecamatan Pakenjeng, dan 2 orang dirujuk ke RSU dr Slamet Garut. "Mudah-mudahan jumlahnya tidak bertambah lagi, tetapi seluruh korban sudah kami tangani," kata Ade.
Menurut Ade, jumlah santri yang mengonsumsi pepes ikan tersebut keseluruhannya berjumlah 27 orang. "Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, hingga saat ini masih mencari sampel makanan yang mengakibatkan 11 orang santri mengalami keracunan, namun karena sisa makanan sudah habis, kini kami sedang mencari sisa makanan dari muntahan korban keracunan untuk dilakukan penelitian," katanya.
(M Budi Santosa)