BOJONEGORO - Pasca terjadinya kerusuhan di lokasi engineering procurement and constructions atau (EPC), di satu lapangan,Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, seluruh aktifitas di lapangan migas itu lumpuh.
Sebab itu, guna kepentingan penyelidikan, sekira 8000 pekerja di liburkan sementara. Akibatnya proyek yang di gadang-gadang pemerintah mampu memproduksi cadangan minyak nasional yang di operatori PT Exxon Mobil Cepu Limited tak beroperasi sama sekali.
“Kami meminta kepada perusahaan agar meliburkan para pekerja selama seminggu kedepan,” ujar Kapolres Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuser dilokasi, Sabtu (1/8/2015).
Seperti diketahui, ratusan pekerja di lokasi proyek migas blok cepu mengamuk saat jam istirahat kerja. Peristiwa tersebut di sebabkan oleh kebijakan baru perusahaan yang hanya membuka satu pintu keluar.
Alhasil, 8000 pekerja yang akan keluar area proyek untuk beristirahat karena tak tahan cuaca panas dan berdesakan, mengamuk dan membuat dua kantor serta enam mobil rusak, bahkan satu diantaranya di bakar.
Sementara itu, field public governmentand and affairs PT Tripatra, Budi Karyawan mengaku tidak hanya kantor maupun mobil perusahaan yang di rusak. Ia mengklaim sejumlah barang berharga seperti laptop serta telepon genggam milik karyawan di dalam kantor juga ikut di jarah para pekerja proyek. “Ada yang dijarah juga, telepon genggam, dan laptop,” ujar Budi.
Kasus tersebut kini masih di kembangkan Polres Bojonegoro. Guna kepentingan penyelidikan, polisi memintai keterangan sejumlah saksi. (awl)
(Susi Fatimah)