Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prostitusi di Italia, Sisi Gelap Bisnis Seks Negeri Pizza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2016 |07:10 WIB
Prostitusi di Italia, Sisi Gelap Bisnis Seks Negeri Pizza
Para PSK di Roma, Italia tengah menunggu pelanggan. (Foto: Reuters)
A
A
A

TIDAK seperti di kebanyakan negara di dunia, prostituzione atau prostitusi dalam bahasa Italia adalah bisnis yang legal alias diperbolehkan oleh Pemerintah. Meski penyewaan jasa para pekerja seks komersial (PSK) diperbolehkan, tapi bisnis rumah bordil dan keterlibatan mucikari atau pihak ketiga dilarang oleh hukum Italia.

Ditilik dari sejarahnya, pelacuran di Italia telah berkembang sejak lama, terutama pada Abad Pertengahan saat para pelacur dapat mencapai status sosial yang tinggi. Bahkan pada 1358, Kota Venezia mengumumkan keberadaan rumah bordil sebagai sesuatu yang tidak bisa digantikan.

Ironisnya, terlepas dari sejarahnya itu, bisnis prostitusi di Italia saat ini menyimpan berbagai masalah dan sisi gelap, terutama terkait perdagangan manusia dan kejahatan seksual.

Penculikan dan Voodoo

Saat ini sebagian besar dari para lucciole (kunang-kunang), sebutan untuk penjaja seks di Italia, adalah para imigran tersebut. Menurut data yang dimiliki PBB tahun lalu, sedikitnya 120 ribu perempuan berprofesi sebagai pekerja seks di Italia, dari jumlah itu, 90 persen di antaranya adalah imigran.

“Saat ini sebagian besar imigran pekerja seks di Italia berasal dari Nigeria, tapi seiring dengan peristiwa dunia seperti runtuhnya tembok Berlin dan konflik di wilayah bekas Yugoslavia, para perempuan dari negara lain mulai berdatangan ke Italia,” kata Presiden Tampep, lembaga non pemerintah yang menangani masalah hak imigran pekerja seks, Rosanna Paradiso.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement