BATUAJI - Misti (60), warga asal Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membiayai pengobatannya di Rumah Sakit Umum Daerah Embung (RSUD) Embung Fatimah. Misti mengalami penyakit stroke berat dengan pendarahan di dalam otak.
Dari informasi yang dihimpun, ia masuk RSUD Embung Fatimah dengan kategori pasien umum. Kedatangannya diantar oleh rekan kerjanya dari Malaysia. Ia sudah sepekan tidak sadarkan diri dan dirawat di ruangan Anggrek 213, Intalasi Rawat Inap RSUD.
Ia dipulangkan dari Malaysia lantaran menderita stroke. Setibanya di Batam, kondisinya tak kunjung membaik. Sementara keluarganya, tidak ada biaya yang cukup untuk pengobatannya, sementara kondisi kesehatannya terus memburuk.
Maskur (45), putra sulung Misti yang mendapat kabar ibunya masuk RSUD di Batam, langsung datang menjenguknya dari Banyuwangi. Ia mengatakan, kalau ibunya sudah sepekan dirawat di rumah sakit.
Maskur tidak menyangka, ibunya akan menderita penyakit separah ini. Ibunya pergi ke Malaysia untuk berjumpa keponakannya, sekaligus ingin mencari kerja.
"Saya ditelepon datang ke Batam karena ibu sakit. Pergi ke Malaysia mau jumpa keponakannya," kata Maskur di RSUD Embung Fatimah.
Maskur menyampaikan, tidak ada uang membayar biaya rumah sakit. Untuk datang ke Batam saja, ia sudah kewalahan mencari uang. Ia menuturkan selama ini bekerja serabutan di kampungnya.
"Pekerjaan saya sehari-hari sebagai tukang tambal ban dan serabutan. Saya tidak tahu harus bagaimana membayar uang rumah sakit," ucapnya.
Maskur ingin membawa ibunya pulang kampung, kemudian merawatnya di rumah, akan tetapi terkendala biaya rumah sakit. Menurutnya, kalau di tempat tinggalnya masih bisa minta bantuan kepada pemerintah setempat, sedangkan di Batam ia tak tahu mau mengurus ke mana. "Saya sudah pasrah tidak bisa ngapain lagi," katanya.
Maskur hanya bisa berharap kepada orang-orang dermawan yang dapat membantu biaya rumah sakit ibunya. “Jika ingin membantu, silahkan hubungi nomor handphone saya di 082140748230 atau datang langsung ke RSUD Embung Fatimah. Saya harap ada bantuan warga Batam untuk kesembuhan ibu," ucapnya sambil menangis.
Humas RSUD Embung Fatimah, Nuraini mengatakan, melihat kondisi pasien terus menurun, pihak keluarga pasien mengaku, tidak ada dana untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. Bahkan, pihak keluarga berencana akan merawat pasien di kampung halamannya. Menurutnya, pasien dengan kondisi stroke dan pendarahan pada otak, sangat tidak dimungkinkan pasien dipulangkan tanpa adanya pendampingan dokter dan perawat.
"Keluarga pasien ingin membawanya pulang kampung, tapi tak ada dana. Kalau dibawa pulang, dana yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan juta," ujar Nuraini saat dikonfirmasi.
(Fransiskus Dasa Saputra)