SEBAGIAN besar dari kita, tumbuh dengan kisah-kisah dongeng nan “meninabobokan” sedari kecil. Kisah-kisah yang menginspirasi hingga mencuatkan mimpi serta dambaan menjadi tuan putri nan cantik, serta bertemu pangeran gagah dan tampan.
Tapi tahukah Anda bahwa cerita-cerita seperti Cinderella atau Sleeping Beauty (Putri Tidur), terdapat fakta-fakta mengerikan yang tak seindah apa imajinasi kita sebelumnya? Berikut Okezone merangkum kisah-kisah mengerikan di balik dongeng-dongeng klasik ternama tersebut dari berbagai sumber:
1. Cinderella
Kisah si pirang Cinderella, disebutkan diilhami kisah pilu seorang gadis Yunani, Rhodopis. Kisah Cinderella beserta kereta labu dan sepatu kacanya, bukanlah hal yang dialami Rhodopis. Disitat Huffington Post, Saat masih belia, Rhodopis dikatakan diculik dan dijual ke pasar perbudakan di Thrace, hingga ke Mesir pada tahun 500 sebelum Masehi. Karena punya wajah rupawan, Rhodopis dijadikan komoditas “kelas atas”, hingga dibeli seorang Firaun, Ahmose II untuk dijadikan salah satu istrinya.
Versi lain cerita Cinderella dari pengisahan Brothers Grimm, dua kakak tiri Cinderella memotong sendiri jari-jari kaki mereka, agar muat dengan sepatu kaca. Tapi upaya itu gagal lantaran sang pangeran terbelalak melihat darah di kaki mereka. Dua kakak tiri Cinderella tetap datang ke pernikahan Cinderella dan sang pangeran, tapi kemalangan kembali menimpa mereka setelah seekor burung dara, mematuki bola-bola mata mereka!
2. Sleeping Beauty (Putri Tidur)
Dalam kisah-kisah untuk anak, sang Putri Tidur dibangunkan ciuman dari seorang pangeran tampan, hingga akhirnya mereka hidup bahagia. Tapi bukan kisah indah itu yang dialami sang Putri Tidur dalam cerita versi pertama dan aslinya.
Versi pertama kisah ini, sebagaimana dilansir Flavor Wire, dituliskan Gambiattista Basile dengan judul dongeng “Sun, Moon and Talia”. Ya, nama sang Putri Tidur disebutkan sebagai Talia yang jari tangannya, tertusuk serpihan jerami. Tiba-tiba Talia pingsan dan nampak sudah meninggal. Sang ayah pun meletakkan tubuhnya di atas tempat tidur di sebuah kediaman dalam hutan.
Suatu hari, datang seorang raja yang tengah berburu di hutan. Kebetulan, dia menemukan sebuah pondok yang di dalamnya, terdapat Talia yang tergeletak masih dalam keadaan pingsan. Talia pun diperkosa berkali-kali, hingga melahirkan dua anak – masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
Talia baru bangun dari pingsannya atau tidur panjangnya, setelah salah satu anaknya mengeluarkan serpihan jerami dari tangan Talia. Sang raja yang melihat Talia bangun, kemudian menikahinya setelah sang raja membakar istri pertamanya hidup-hidup!
3. Hansel & Gretel
Kisah Hansel dan Gretel disebutkan berlatar belakang masa-masa kelam sekira tahun 1315-1317, ketika Eropa dilanda kelaparan, hingga wabah penyakit kanibalisme juga merambah masyarakatnya dan inilah yang nyaris menimpa dua kakak beradik, Hansel dan Gretel.
Tapi seperti disitat List Verse, apa yang selama ini ada di buku-buku dongeng tidaklah sama dengan kisah awal dan aslinya.
Dalam versi Prancis yang punya judul lain dan diartikan “Anak-Anak yang Hilang”, Hansel dan Gretel bukan ditawan bukan di sebuah pondok penuh makanan, melainkan kereta kuda. Tapi Hansel dan Gretel sanggup melarikan diri, setelah menggorok leher sang penyihir ketika dia tengah lengah.
4. Snow White & Seven Dwarfs (Putri Salju & Tujuh Kurcaci)
Terlepas dari apa yang digambarkan selama ini dari berbagai versi, baik dalam buku maupun kartun dan film, kisah yang menginspirasi di balik dongeng Putri Salju terbilang jauh dari pengisahan Evil Queen (Ratu Jahat), cermin ajaib, hingga apel beracun.
Dinukil dari Huffington Post, kisah si Putri Salju diangkat dari cerita tragis seorang wanita bangsawan Bavaria, Margaretha von Waldeck di abad ke-16. Tujuh kurcaci yang digambarkan dalam dongeng selama ini, terinspirasi dari tujuh anak-anak yang dipekerjakan Margaretha dan kakaknya di sebuah tambang tembaga di Bad Wildungen.
Sementara penggambaran Ratu Jahat, tak lain adalah penggambaran ibu tiri Margaretha yang membencinya. Margaretha pun sempat diusir ke Brussels, hingga bertemu Pangeran Spanyol, Philip II.
Tapi Raja Spanyol menentang asmara mereka, sampai-sampai mengirim sejumlah pembunuh bayaran untuk melenyapkan Margaretha. Margaretha sendiri tewas diracun di usia yang sangat muda, 21 tahun yang sampai sekarang, tak diketahui racun jenis apa dan siapa pelakunya.
5. Little Red Riding Hood (Si Kerudung Merah)
Tak ada penebang kayu dan tak pula terjadi cerita selamat nan indah bagi si Kerudung Merah, bak cerita-cerita yang diangkat ke buku klasik maupun layar kaca. Melainkan kisah mengerikan dan tragis, serta tak ada pula kisah sampingan lainnya, jika menyoal cerita versi awal Si Kerudung Merah.
Di versi Charles Perrault, Si Kerudung Merah yang bertemu dengan serigala jahat, dikelabui dengan instruksi palsu ketika Si Kerudung Merah, menanyakan arah rumah sang nenek. Ketika sampai di sebuah pondok, Si Kerudung Merah diterkam, ditelanjangi dan ditelan hidup-hidup oleh serigala.
Tak ada karakter sang nenek, maupun penebang kayu sang penyelamat. Pesan dari kisah ini adalah, jangan percaya pada nasihat orang asing. Tapi ada pula versi lebih menyeramkan, yakni versi di mana Si Kerudung Merah, justru membunuh sang neneknya sendiri.
Tak hanya membunuh, Si Kerudung Merah juga memasak daging sang nenek, menuang darah sang nenek ke gelas anggur untuk kemudian daging dan darah sang nenek disantap si Kerudung Merah.
(Silviana Dharma)