JAKARTA - Psikolog Politik dari Universitas Indonesia (UI), Dewi Haroen menilai suguhan bir kemasan kaleng saat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggelar pertemuan dengan penggiat media sosial di rumahnya tidak lah pantas selaku pejabat negara.
Terlebih, menurut dia, pemerintah tengah gencar-gencarnya memerangi peredaran minuman keras dan narkotika di tengah masyarakat.
“Tidak pantas itu dan itu merugikan Ahok. Kita (masyarakat) kan tak bisa melihat itu, akan negatif buat Ahok,” kata Dewi saat berbincang dengan Okezone, Selasa (12/4/2016).
Dewi menjelaskan, posisi Ahok sebagai gubernur ini yang memperkuat persepsi negatif masyarakat atas suguhan bir di rumahnya itu menguat. Mengingat pula, cara pandang masyarakat kita terhadap minuman bir sebagai hal yang negatif.
“Dia ini kan gubernur, ditambah lagi orang disekitarnya (pendukung Ahok) itu melegalkan itu (bir tak menjadi masalah). Dari cara pendukung Ahok yang melegalkan, semakin memperkuat persepsi negatif masyarakat awam,” sambungnya.
(Bac juga: Bertemu dengan Penggiat Medsos, Ahok Bicarakan Reklamasi Jakarta?)
Lebih lanjut, apa yang ditunjukan dalam foto pertemuan itu, memperlihatkan perilaku Ahok yang bertolak belakang dengan masyarakat pada umumnya.
“Karena perilaku dia lihatkan bertolak belakang dengan masyarakat. Itu kan minuman keras dekat dengan kehidupan malam. Pintu masuk ke hal negatif itu dari minuman keras,” tukasnya.
(Awaludin)