Agar tidak meluber ke areal persawahan, lumpur panas bercampur air ini dibuatkan saluran dan di alirkan ke Sungai Keramatan. Akibatnya, air sungai yang awalnya jernih kini berubah menjadi keruh. Padahal air sungai tersebut dipakai irigasi bagi para petani di sejumlah desa di Kecamatan Gondang.
Kepala Desa Jari Srihanto menjelaskan bahwa semburan lumpur muncul sejak 7 April. Sebelum semburan muncul, warga kerap merasakan getaran atau gempa berskala kecil.
Sementara itu, pakar geologi dan tektonik Jatmika Setiawan mengatakan, semburan lumpur di Bojonegoro diprediksi akan berlangsung selama musim penghujan, karena berada di area yang dangkal. Dan jika musim kemarau, maka titik semburan hanya akan mengeluarkan gas.
(Rachmat Fahzry)