MERAK - Cuaca buruk yang melanda Selat Sunda, mengakibatkan dua kapal jenis Tugboat dan Speedboat karam. Dilaporkan kapal tugboat karam setelah dihempas gelombang, di Perairan Pulorida, Merak.
Sementara sebuah Speedboat karam di Pantai Anyer. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara kerugian pemilik kapal belum bisa ditaksir.
Diketahui, kapal Tugboat yang karam di Pantai Pulorida dengan nama lambung TB. Rokan Jakarta ini, sebelumnya sandar untuk mengisi air bersih dan memuat kebutuhan lainnya. Tak berapa lama, kondisi laut mulai berubah karena hujan deras mengguyur.
Mengetahui ada gelagat bahaya yang bisa timbul akibat cuaca buruk, salah seorang nakhoda kapal, Freddy Dondokambe mencoba memindahkan posisi kapal. Namun kondisi Battery Accu yang saat itu rusak menyebabkan mereka kesulitan menyalakan mesin.
"Saat saya mau keluar untuk ngecas aki, gelombang mulai kencang," ujar Fredy saat ditemui di lokasi kejadian sebagaimana dikutip dari Kabar Banten, Selasa (26/7/2016).
Dalam kondisi tersebut, pihaknya mencoba memasang tali tambat untuk menjaga kapal dari hantaman gelombang, tetapi kondisi ombak yang kencang menyebabkan tambatan itu tidak bisa menahan beban goncangan Tugboat sehingga tali putus dan kapal terhempas.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Fredy menuturkan, kapal seberat 119 ton itu berfungsi untuk menarik kapal bermuatan dalam bersandar maupun pergi dari pelabuhan.
"Kapal ini penerbitannya tahun 1968. Memang sudah tua tapi masih laik," ucapnya
Di tempat terpisah, Kepala Subdit Penegakkan Hukum Polair Polda Banten, AKBP Noman Tri Sapto mengatakan, gelombang tinggi yang melanda sebagian pesisir Banten diketahui menyebabkan dua kapal karam akibat terhempas gelombang. Atas peristiwa tersebut, kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.
"Selain tugboat itu ada juga kapal speedboat pesiar yang karam di kawasan Anyer. Data sementara baru dua kapal itu yang mengalami kecelakaan," tuturnya.
Mengingat bencana yang diakibatkan cuaca kali ini cukup besar, Norman mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Sebab, polisi bekerja sama dengan berbagai pihak siap mengerahkan petugas untuk menjaga keamanan masyarakat.
"Kejadian yang diakibatkan air ini cukup luas, bahkan gubuk di sepanjang bibir pantai juga rusak semua. Nanti kami lebih menyiagakan lagi petugas untuk bergabung dengan TNI, BPBD, Basarnas dan instansi lainnya untuk evakuasi dan pengamanan kawasan yang terkena bencana," kata AKBP Noman.
(Rizka Diputra)