Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

FOKUS: Pertama Kali di Indonesia, Film Porno Tayang di Ruang Publik

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Jum'at, 30 September 2016 |20:52 WIB
FOKUS: Pertama Kali di Indonesia, Film Porno Tayang di Ruang Publik
Foto: Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA – Ada-ada saja, video porno yang dilarang ketat beredar malah tayang di ruang publik. Gambar bergerak berisi konten esek-esek pertama muncul di sebuah papan reklame berukuran besar di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan sehabis salat Jumat hari ini. Tak lama berselang, konten video porno juga muncul di situs milik DPRD Kabupaten Sidoarjo.

Sontak, foto tayangan ini beredar luas di masyarakat hingga jadi konsumsi media nasional. Banyak yang tak habis pikir sebuah video pono bisa tayang di area publik. Mereka pun meminta agar kejadian ini dibawa ke ranah hukum.

Suku Dinas Kominfomas Jakarta Selatan menerangkan, peristiwa penayangan video porno terjadi sekira pukul 14.30 WIB. Pihaknya bersama masyarakat pun harus mematikan saklar listrik di tiang reklame untuk mematikan tayangan porno tersebut.

Saat melakukan penelusuran di lokasi, diketahui LED berukuran jumbo itu milik PT Matapena Komunika Advertama yang mensubkontrakkan isi kontennya kepada PT Transito Adiman Jati Transito Advertising yang beralamat di Gedung Kompas Gramedia.

"Saat ini, layar reklame LED tersebut dalam keadaan mati. Namun, Pemkot Jakarta Selatan menganggap serius masalah ini. Setelah berkoordinasi dengan Sudin Pelayanan Pajak Jakarta Selatan, Tim Cyber Crime Polda Meto Jaya langsung bertindak dengan mendatangi PT Transito Adiman Jati Transito Advertising," imbuhnya.

Benar saja, Subdit Resmob Polda Metro Jaya langsung menangkap seorang pelaku yang diduga operator papan reklame. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto masih enggan menyampaikan identitas pelaku."Kita akan periksa kenapa bisa keluar atau ada masalah apa," sambungnya.

Pertama Kali di Indonesia

Kasat Reskrim Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso mengungkapkan, peristiwa video porno tayang di layar videotron baru pertama kali terjadi di Indonesia. "Kalau video (tayangan porno) seperti ini baru pertama kali terjadi ya di Indonesia," kata Eko di lokasi kejadian.

Eko mengungkapkan, peristiwa pembajakan videotron memang pernah terjadi di Indonesia. Namun, pelaku berhasil diringkus dan tak berkaitan dengan video porno.

Dikutuk Ramai-Ramai oleh Netizen

Netizen ramai berkomentar di media sosial, khususnya Twitter. Bahkan dalam chart trending topic twitter, hashtag #videotron yang membahas papan reklame porno menempati urutan pertama.

Komentar netizen terus mengalir, banyak dari netizen menyayangkan kejadian tersebut. "Rame-rame nobar #bokep #videotron cuma di Indonesia kayaknya," tutur akun @lampukotamalam.

Menurut pakar telematika dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Heru Sutadi, ada tiga kemungkinan video yang ditampilkan berubah jadi gambar porno. Pertama, karena human error, virus, kemudian ulah peretas (hacker).

"Tapi yang perlu dicek lebih dulu adalah human error. Karena mungkin aja ini sistemnya terpusat," katanya saat dihubungi Okezone di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Tiga Kemungkinan Video Porno “Bocor” di Papan Reklame

Kemungkinan human error disebabkan operator salah memasukkan file ke sistem videotron. Artinya, operator tidak memasukkan file yang semestinya, tapi justru memasukkan file video porno ke dalam sistem.

"Bisa juga karena virus. Misalnya terjadi hang dalam sistem, kemudian masuk virus yang membawa file-file porno tersebut," tambahnya.

Kemungkinan ketiga yakni karena ulah peretas. Tapi menurutnya untuk meretas video dalam papan reklame bukan pekerjaan mudah, karena sistem tidak bisa diakses oleh orang banyak, beda dengan website pada umumnya.

"Untuk seperti ini perlu IP address, nah sistem videotron kan gak semua orang tau IP address-nya, kecuali orang dalam atau orang yang pernah di dalam," pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq beranggapan, munculnya tayangan video porno di fasilitas publik membuktikan lemahnya pengawasan pemerintah.

"Ini meneguhkan anggapan kita bahwa birokrasi kita enggak pernah kerja serius, asal kerja tanda tangan tanpa dibaca dulu, mungkin ada yang menyalahgunakan izin konten dalam videotron itu artinya pengawasan kita sangat lemah. Birokrasi tidak pernah serius untuk melihat masalah ini," jelas Maman.

Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berpendapat, tak hanya sekali kasus seperti ini terjadi. Sebelumnya marak muncul gambar porno dan ajaran radikal di buku materi pelajaran sekolah.

"Bukan hanya soal videotron, kita juga sering temukan materi di buku pelajaran soal radikalisme pornografi itu bisa masuk dan lepas dari pengawasan pemerintah," tegasnya.

Maman meminta masyarakat membentengi diri agar terhindar dari bahaya radikalisme dan pornografi. "Kita harus membentengi diri kita dan masyarakat sehingga dengan cara apapun dicecoki dengan pornorgrafi, radikalisme, narkoba dan sebagainya kita tetap pumya senjata soal kepribadian bangsa dan etika kemasyarakatan," tukasnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement