JAKARTA - Meski menunda kunjungan kenegaraan ke Australia, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, Presiden Joko Widodo tetap dapat menyapa langsung diaspora Indonesia yang memenuhi gedung pertemuan Sydney Showground, Sydney Olympic Park Australia, Minggu siang (6/11/2016).
Presiden Jokowi yang tengah berada di Istana Kepresidenan Bogor melakukan video conference dengan Diaspora Indonesia yang berada di Sydney. Presiden mengawali sambutannya dengan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa bertatap muka dengan diaspora Indonesia yang berada di Australia, khususnya di kota Sydney.
"Semuanya karena situasi di negara kita yang tidak memungkinkan saya meninggalkan Tanah Air. Meskipun saat ini semuanya sudah dalam kondisi yang baik, normal kembali 100 persen," ujar Presiden dalam keterangan persnya.
Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melalui saluran telepon untuk menyampaikan penundaan kunjungan ke Australia.
"Saya juga telah menelpon PM Turnbull, dan menyampaikan untuk kunjungan kenegaraan saya ke Australia ditunda beberapa saat yang nanti akan kita re-schedule lagi, dan beliau sangat memahami situasi itu," tutur Presiden.
Setiap kali bertemu dengan diaspora Indonesia, Presiden selalu menginformasikan situasi terkini tentang berbagai bidang di Tanah Air. Kali ini, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah terus berusaha mengejar ketertinggalan yang terjadi di tanah air.
"Masalah besar yang kita hadapi adalah yang berkaitan dengan ketimpangan, kemiskinan, pengangguran. Oleh sebab itu, untuk mengejar ini, kita terus melakukan percepatan-percepatan pembangunan infrastruktur, percepatan-percepatan kebijakan di regulasi yang kita harapkan bisa bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain," kata Presiden.