Dari ke 5 tokoh tersebut yang patilasannya masih utuh ada 4 patilasan yang berlokasi di areal Bandara Nusawiru dan diberi ciri menggunakan pagar talajak atau pagar yang terbuat dari pepohonan, hanya saja patilasan Prabu Kuncung Putih yang rusak lantaran lokasinya di perbatasan benteng Bandara.
“Kami para kasepuhan disini sangat malu apabila kedatangan para penziaoroh dari luar daerah karena mereka yang hendak berziaroh biasanya sudah mengetahui ada 5 lokasi patilasan yang harus dikunjungi, sedangkan kondisi patilasan Prabu Kuncung Putih saat ini sudah rusak,” pungkas Abah Kundil.
Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) BPLH Pangandaran Erik Krisnayudha Astrawijaya Saputra mengatakan pihaknya akan segera koordinasi dengan Bidang Kebudayaan untuk melakukan penataan dan perawatan patilasan tersebut.
“Patilasan ini harus dilestarikan oleh pemerintah sehingga masyarakat mengetahui akar sejarah masa lalu dan mencintai daerahnya,” singkat Erik. (sym)
(Abu Sahma Pane)