BANDUNG - Penyerangan dilakukan sejumlah oknum Bobotoh di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (24/3/2017) dini hari. Sasarannya adalah suporter Persija Jakarta yang berada di dalam kereta Serayu jurusan Pasar Senen-Purwokerto.
Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung, Joni Martinus, membenarkan kejadian itu. Ia menyesalkan terjadinya insiden tersebut yang mengancam keselamatan para penumpang.
"Ini kan berbahaya, jika memang benar ada suporter bola di dalam kereta, kenapa tidak berpikir juga bahwa di sana pun terdapat penumpang umum," kata Joni dalam keterangan resminya.
"Seharusnya suporter bola di Indonesia lebih dewasa. Tindakan seperti ini tidak dibenarkan dan justru kontraproduktif dengan semangat sportivitas olahraga," jelasnya.
Soal kerugian, Joni mengatakan pihaknya masih menghitung kerugian. Tapi yang jelas ada sejumlah kerusakan akibat tindakan tidak terpuji tersebut.
Berdasarkan data sementara, ada sebanyak 20 kaca kereta pecah akibat dilempar batu. Ada juga tiga korban luka yang langsung ditangani oleh pihak PT KAI di Stasiun Cipeundeuy dan Tasikmalaya.
"Ada banyak kaca kereta pecah, siapa yang mau tanggung jawab kalau seperti ini," cetusnya.
Joni pun meminta maaf pada pengguna jasa kereta Serayu yang kenyamanannya terganggu akibat peristiwa itu. Sebagai pembelajaran, ke depan bisa jadi PT KAI melarang suporter sepakbola menggunakan kereta api.
"Bisnis kami ini melayani masyarakat dengan keselamatan dan kenyamanan adalah hal yang paling utama. Untuk itu, hal-hal seperti ini sungguh sangat tidak patut dan menganggu kenyamanan pengguna jasa kami," pungkas Joni.
(Risna Nur Rahayu)