TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memberikan restunya kepada Presiden Iran terpilih, Hassan Rouhani, untuk memerintah hingga 2023. Pemberian restu tersebut ditandai dengan kecupan di pipi Rouhani dari Khamenei.
Hassan Rouhani lalu ganti mengecup Ayatollah Ali Khamenei di pundaknya sebagai penanda permohanan restu. Di hadapan para hadirin, Ayatollah meminta para pemimpin agama, militer, dan politik untuk mendoakan kesuksesan Rouhani pada periode kedua kepemimpinannya.
“Tujuan pemerintah adalah untuk meningkatkan citra Iran di dunia, untuk mengawal hak-hak masyarakat, untuk mengakhiri kemiskinan, untuk melindungi demokrasi beragama dan hak untuk memilih,” ucap Hassan Rouhani usai prosesi tersebut, mengutip dari Reuters, Kamis (3/8/2017).
Meski memberikan dukungannya, Ayatollah Ali Khamenei menyoroti isu perekonomian yang akan dihadapi pemerintahan Rouhani ke depan. Ia meminta agar pemerintah mempercepat kemandirian ekonomi. Khamenei berulang kali mengkritik pemerintah yang dinilai lambat memulihkan ekonomi sejak sebagian besar sanksi internasional terhadap Iran dicabut pada 2016.
Rouhani sendiri berjanji untuk membuka diri bagi investasi dan perdagangan asing di Iran. Namun, upaya pria berusia 68 tahun itu mendapatkan tantangan berat berupa sanksi tambahan dari Amerika Serikat (AS) yang dijatuhkan beberapa hari lalu karena dinilai melanggar kesepakatan nuklir.
Sebagaimana diketahui, Iran diwajibkan mengurangi program pengembangan nuklir seperti tertuang dalam kesepakatan nuklir yang tercapai di Wina, Austria, pada Juli 2015. Sebagai imbalannya, sejumlah sanksi ekonomi dicabut terhitung mulai Januari 2016 setelah mendapatkan penilaian bagus dari Badan Energi Atom Internasional.
(Wikanto Arungbudoyo)