Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menlu AS: Tidak Ada Ancaman Pecahnya Perang dengan Korut

Emirald Julio , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2017 |05:01 WIB
Menlu AS: Tidak Ada Ancaman Pecahnya Perang dengan Korut
Bendera Korea Utara dan bendera Amerika Serikat (Foto: Reuters/Russia Today)
A
A
A

WASHINGTON DC – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) menegaskan saat ini tidak ada ancaman pecahnya perang antara Negeri Paman Sam dengan Korea Utara (Korut). Pernyataan itu dikeluarkan usai Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras yang menargetkan rezim Pemerintah Korut.

Sebagaimana dikutip dari The Guardian, Kamis (10/8/2017) Tillerson menyampaikan hal tersebut saat tengah bersiap untuk kembali ke Washington DC usai mengakhiri kunjungannya di Malaysia.

BACA JUGA: Isu Korut Jadi Pembahasan Menlu AS dengan PM Malaysia

BACA JUGA: Tegas! China Siap Tanggung Dampak Sanksi PBB Terhadap Korut

Beberapa jam sebelum Tillerson angkat bicara, Trump mengancam akan ‘menelan’ Korut dengan api dan kemarahan yang dunia tidak pernah lihat sebelumnya. Korut pun memberikan responsnya dengan mengatakan bahwa saat ini tengah berhati-hati memeriksa rencana melancarkan serangan rudal ke wilayah Guam dan menciptakan api yang akan menyelimuti wilayah AS di Pasifik tersebut.

Sekadar informasi, Guam merupakan teritori Negeri Paman Sam yang berlokasi wilayah Samudera Pasifik bagian barat. Wilayah ini juga menjadi salah satu lokasi markas militer besar milik AS. Sebelum kembali ke Washington DC, pesawat yang membawa Menlu AS direncanakan akan berhenti di Guam.

“Tidak ada yang saya tahu akan mengindikasikan situasinya (AS-Korut) telah berubah secara dramatis dalam 24 jam terakhir,” ujar Tillerson terkait ancaman Trump dan respons Korut.

BACA JUGA: Gila! Dijatuhi Sanksi oleh PBB, Korea Utara Ancam Akan Hancurkan AS

BACA JUGA: Horor! Korut Disebut Akan Luncurkan Rudalnya ke Daratan AS Tahun Depan

Tillerson menyebut, ancaman Trump merupakan pernyataan keras saja yang ditujukan kepada Pemerintah Korut. “Apa yang presiden lakukan adalah mengirim pesan yang kuat ke Korut dalam bahasa yang Kim Jong-un mengerti karena ia tampaknya tidak mengerti bahasa diplomatik,” tutur sang Menlu AS itu.

“Saya pikir presiden hanya ingin memperjelas kepada rezim Korut mengenai kemampuan AS yang tidak diragukan lagi untuk membela diri, akan mempertahankan diri serta sekutu-sekutunya,” tambah Tillerson.

Tidak lama setelah itu, Trump pun kembali mengeluarkan pernyataannya di Twitter. “Perintah pertama saya sebagai Presiden adalah untuk merenovasi dan memodernisasi persenjataan nuklir kita. Sekarang jauh lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya. Mudah-mudahan kita tidak akan pernah menggunakan kekuatan ini tapi tidak akan pernah ada waktu di mana kita bukanlah bangsa terkuat di dunia,” tulis Trump di Twitter.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement