Pelaku Pungli Gunung Guntur Sudah Diamankan Polisi, Diduga Penderita Gangguan Mental
BANDUNG - Pengurus Balai Besar KSDA Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat bergerak cepat begitu mendapat informasi adanya pemalakan terhadap pendaki di jalur pendakian Gunung Guntur. Video pemalakan di Gunung Guntur ini sempat viral.
Kepala BKSDA Jabar, Sustyo Iriyono mengatakan, pihak kepolisian telah mengamankan seorang warga yang diduga pelaku pemalakan di jalur Gunung Guntur. "Itu sudah diamankan oleh pihak polsek," jelas Sustyo saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (25/8/2017).
Pelaku pemalakan adalah Solihin Santosa alias Bobi. Dia diamankan petugas dari rumahnya di RT 003/003, Kampung Babakan Jambe, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler.
Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut Sustyo, Bobi mengakui telah melakukan pungutan kepada pendaki sebesar Rp2.500 per-orang. Uang hasil pungutan tersebut dipergunakan untuk membeli dua golok dan membeli makan serta kopi.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara serta keterangan masyarakat, diduga bahwa pelaku memiliki gangguan mental kambuhan," jelasnya.
Sementara itu, guna menghindari kejadian serupa, pihaknya tengah berkerjasama dengan pemerintah setempat dan warga di sekitaran Gunung Guntur, untuk melakukan pengawasan bersama.
Diberitakan sebelumnya, video dugaan pungli terhadap pendaki Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat viral. Video itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram @enopita11 pada Rabu 23 Agustus kemarin.
Durasi video berkisar 33 detik. Mempertontonkan seorang pemuda berbaju merah dan mengenakan topi, mencoba menghalangi pendaki yang melintasi jalur pendakian Gunung Guntur. Tapi upaya laki-laki tersebut tak digubris meski dia menarik-narik tangan si pendaki.
Berikut keterangan video yang diunggah akun @enopita11
STOP PUNGLI !! . . 18-20 Agustus lalu kami melakukan pendakian Mt.Guntur 2.249 mdpl via Citiis. Saat di basecamp sebelum memulai pendakian, dijelaskan oleh pihak pengelola bahwa selama bulan Agustus pendakian Mt.Guntur free simaksi dan (seharusnya) tidak ada pungli. Tapi saat dalam perjalanan menuju Pos 1, kami dihadang oleh seorang laki2 paruh baya (sekitar 40an th) yg menyatakan diri sebagai "Ketua". Laki2 tsb meminta kami membayar 2.500 per-org. Kami menolak dg tegas, dan karena kami menolak laki2 tsb semakin menjadi2. Dia menghadang dan menarik2 lengan kami sambil mengancam dg senjata tajam golok dan sekop pasir (Bahkan perempuan pun diancam dan ditarik2).. Pungli seperti ini sangat meresahkan!! Mohon ditindak tegas.
(Risna Nur Rahayu)
