 
                
YANGON – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertolak dari Yangon, Myanmar menuju ke Dhaka, Bangladesh untuk bertemu dengan Menlu dan Perdana Menteri Bangladesh guna membahas permasalahan yang kini dihadapi etnis Rohingya. Kunjungan Menlu Retno ini adalah bagian dari upaya diplomasi Pemerintah Indonesia menyelesaikan situasi di Provinsi Rakhine.
Sebelumnya, pada 4 September, Menlu Retno telah bertemu dengan Menlu Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi untuk membahas krisis kemanusiaan yang terjadi dialami etnis minoritas Rohingya di Provinsi Rakhine. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno telah menyampaikan usulan yang disebut Formula 4+1 yang dapat digunakan untuk memperbaiki keadaan di Rakhine.
BACA JUGA: Guna Akhiri Krisis Rohingya, Menlu Retno Sodorkan Usulan Formula 4+1 pada Suu Kyi
Usulan itu terdiri dari empat elemen utama yaitu: dilanjutkannya upaya diplomasi Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan situasi yang terjadi di Provinsi Rakhine; imbauan bagi semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan; pemberian perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama; serta dibukanya akses untuk bantuan kemanusiaan ke Rakhine.
Sementara satu elemen lain yang juga penting untuk diperhatikan adalah implementasi laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.
Menlu Retno juga sempat berbincang dengan Menlu Iran, Javad Zarif terkait situasi di Rakhine usai pertemuannya dengan Daw Aung San Suu Kyi. Di hari yang sama, Menlu Retno bertemu dengan perwakilan negara-negara anggota ASEAN dan negara sahabat di Yangon untuk kembali membicarakan masalah yang dihadapi warga Rohingya.
BACA JUGA: Menlu RI: Penurunan Tensi Ketegangan di Rakhine State Jadi Prioritas Utama
Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar menjadi tujuan bagi para pengungsi Rohingya yang melarikan diri menghindari perang di negaranya. berdasarkan kalkulasi terbaru dari para pekerja PBB di daerah perbatasan Bangladesh-Myanmar, Cox's Bazar, jumlah etnis Rohingya yang mencari perlindungan di daerah itu telah mencapai 150.000 orang sejak Oktober tahun lalu.
Pada Jumat, 1 September, dilaporkan 27 ribu warga Rohingya telah melintasi perbatasan dan memasuki Bangladesh. Sementara 20 ribu lainnya masih terjebak di perbatasan kedua negara .
(Rahman Asmardika)