SEOUL – Karakter Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikenal sangat liar. Hal itu dibuktikan dengan perilakunya di masa remaja yang temperamental. Fakta tersebut diungkapkan oleh seorang kepala departemen penelitan badan intelijen Korea Selatan (Korsel), Nam Sung-wook.
Pria yang bekerja selama lima tahun di badan intelijen itu mengatakan, temperamen Kim Jong-un terlihat selama menempuh pendidikan di Swiss. Sung-wook mengaku menyadap telefon Jong-un dan mendengar remaja berusia 15 tahun itu tengah berteriak kepada pacarnya.
“Saya sangat kaget saat mendengar bagaimana Kim memaki pacarnya di telefon ketika diminta untuk berhenti merokok,” terang Nam Sung-wook, mengutip dari Telegraph, Kamis (7/9/2017).
“Perilaku kasar yang ditunjukkan membuatku berpikir bahwa segala hal akan rumit ketika dia menjadi pemimpin bangsa,” sambungnya.
Cerita juga pernah muncul terkait temperamen Kim Jong-un. Sang diktator muda dikabarkan murka luar biasa kepada paman sekaligus mentornya, Jang Song-thaek. Pria yang dieksekusi mati pada 2013 itu mengusulkan kepada China untuk mendukung kudeta demi mendongkel Kim Jong-un dan menggantinya dengan Kim Jong-nam.
Nam Sung-wook mengatakan, temperamen tinggi dan sembrono dari Kim Jong-un menandakan bahwa putra Kim Jong-il itu nampaknya belum akan berhenti memerintahkan aksi-aksi provokatif. Ia yakin uji nuklir terakhir Korut itu mewakilkan karakter liar Kim Jong-un tersebut.
“Jika Kim tidak disingkirkan, isu ini akan selalu ada,” ujar Sung-wook. Ia juga menerangkan mengapa Jong-il akhirnya memilih Jong-un sebagai penerus, bukan Kim Jong-nam atau Kim Jong-chol.
Kim Jong-nam sebenarnya hampir pasti terpilih sebagai penerus. Akan tetapi, pria yang tewas dibunuh di Malaysia pada Februari 2017 itu malah membuat kasus. Jong-nam tertangkap pada 2001 saat hendak memasuki Jepang dengan menggunakan paspor palsu demi melancong ke Disneyland.
Sementara itu, Kim Jong-chol memiliki tendensi sebagai transgender setelah mengalami kecelakaan mobil. Nam Sung-wook mengklaim, alasan tersebutlah yang membuat Kim Jong-un terpilih sebagai penerus dinasti Korea Utara.
(Wikanto Arungbudoyo)