Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terus Meningkat, BNPT Bersama PPATK Awasi Aliran Dana ISIS yang Masuk ke Indonesia

Antara , Jurnalis-Kamis, 28 September 2017 |05:48 WIB
Terus Meningkat, BNPT Bersama PPATK Awasi Aliran Dana ISIS yang Masuk ke Indonesia
A
A
A

BNPT Bersama PPATK Awasi Aliran Dana ISIS yang Masuk ke Indonesia
JAKARTA - Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, kelompok teroris pada dasarnya membutuhkan dana untuk menjalankan aksinya baik yang bersifat individu maupun organisasi. Dana-dana itu antara lain dikumpulkan untuk pembelian senjata dan alat peledak serta mobilitas anggota.
Tak hanya itu, kata Suhardi, dana itu juga digunakan untuk membiayai perjalanan dan fasilitasi petempur teroris asing (Foreign Terrorist Fighter/FTF), pelatihan terorisme dan membangun jaringan antarkelompok teroris.
Oleh karena itu, BNPT bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berupaya memutus rantai pendanaan terorisme, khususnya yang terafiliasi dengan ISIS.
"Pergerakan ISIS luar biasa. Mereka punya daerah teritorial dan itu butuh dana. Maka fokus BNPT dan PPATK memutus mata rantai pendanaan itu. Buku putih ini untuk memutus mata rantai pendanaan terorisme domestik dengan global yang terafiliasi ISIS," kata Suhardi, saat peluncuran buku putih tentang pemetaan risiko pendanaan terorisme yang berafiliasi ISIS, di Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Bahkan mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan, kasus pendanaan terorisme yang terafiliasi dengan kelompok ISIS terus meningkat sejak 2014.
"Meningkatnya jumlah penanganan perkara sejak 2014 menunjukkan ISIS masih menjadi ancaman, khususnya di Indonesia," tandasnya.  

JAKARTA - Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, kelompok teroris pada dasarnya membutuhkan dana untuk menjalankan aksinya baik yang bersifat individu maupun organisasi.

Dana-dana itu antara lain dikumpulkan untuk pembelian senjata dan alat peledak serta mobilitas anggota.

Tak hanya itu, kata Suhardi, dana itu juga digunakan untuk membiayai perjalanan dan fasilitasi petempur teroris asing (Foreign Terrorist Fighter/FTF), pelatihan terorisme dan membangun jaringan antarkelompok teroris.

Oleh karena itu, BNPT bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berupaya memutus rantai pendanaan terorisme, khususnya yang terafiliasi dengan ISIS.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement