JAKARTA - Mantan narapidana terorisme (napiter), Haris Amir Falah menceritakan awal mula terpapar paham radikalisme yang bersumber dari ISIS. Penulis buku hijrah dari radikal ke moderat tersebut mengaku sudah mulai terpapar paham radikalisme sejak 1983.
Berdasarkan pengalaman Haris, sejak awal didoktrin untuk menjadi teroris, ia sudah diwajibkan untuk menolak ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu diwajibkan untuk menjadi seorang yang radikal.
Baca Juga: Eks Kepala BNPT: Virus ISIS Lebih Mengerikan Ketimbang Korona
"Pengalaman saya bahwa doktrin anti atau menolak NKRI sudah menjadi paket yang wajib untuk menjadi seorang yang radikalis. Karena akidah adalah manhaz yang dulu saya sudah terpapar dari tahun 83," beber Haris saat menghadiri diskusi Polemik MNCTrijaya bertajuk 'WNI ISIS Dipulangkan atau Dilupakan?', di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).