Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Melihat Lebih Dekat Rumah Jenderal Ahmad Yani yang Pernah Ditinggali Pejabat Belanda

Ahmad Sahroji , Jurnalis-Kamis, 28 September 2017 |07:22 WIB
Melihat Lebih Dekat Rumah Jenderal Ahmad Yani yang Pernah Ditinggali Pejabat Belanda
Salah satu kamar anak almarhum Jenderal TNI Ahmad Yani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Rumah biasanya berfungsi sebagai area privasi untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukan tingkat sosial dalam masyarakat.

Namun, berbeda dengan rumah yang berada di Jalan Lembang Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. Ya, itu adalah Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jendral Ahmad Yani, yang pada mulanya adalah rumah tinggal sang jendral. Kini museum tersebut menjadi saksi bisu tewasnya pria kelahiran Purwerejo, Jawa Tengah, ditangan pasukan Cakrabirawa.

Gedung tersebut dibangun sekitar tahun 1930-1940-an pada saat pengembangan wilayah Menteng dan Gondangdia. Semula gedung ini dipergunakan sebagai rumah tinggal pejabat maskapai swasta Belanda.

Pada tahun 1950-an rumah itu dikelola oleh Dinas Perumahan Tentara, dan kemudian dihuni oleh Letjen Ahmad Yani sebagai perwira tinggi TNI AD dengan jabatan terakhir Menteri/Panglima Angkatan Darat RI.

Museum Ahmad Yani sendiri terdiri dari beberapa ruangan. Dari mulai ruang tamu, ruang santai, ruang makan, serta ruang kamar tidur pribadi Ahmad Yani, serta kamar tidur putra-putri beliau.

Dari sekian ruangan yang ada, pihak pemandu yang berjaga, mewanti-wanti agar tidak memotret satu ruangan khusus di dalam museum. Ruangan tersebut adalah Kamar Pribadi Jenderal Ahmad Yani. Dia mengaku tidak bertanggung jawab apabila sesuatu yang buruk terjadi.

Dikatakan pemandu museum, alasan tidak diperbolehkan foto-foto lebih kepada alasan privasi. Karena kamar tersebut dulunya milik Jendral A Yani dan sangat pribadi.

Diceritakan, dahulu pernah ada satu pengunjung yang nekat foto-foto di kamar tersebut, esok harinya jatuh sakit hingga tiga bulan lamanya. Kemudian setelah kembali ke sana baru sembuh. Konon nuansa mistis di sana sudah tercipta lama karena ada oknum penjaga museum yang dulu sering menebar melati dan menyediakan sesajen.(fin)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement