Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Setelah Ancaman Pencopotan Nobel, Kini Lukisan Aung San Suu Kyi Tak Lagi Dipamerkan di University of Oxford

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Minggu, 01 Oktober 2017 |22:09 WIB
Setelah Ancaman Pencopotan Nobel, Kini Lukisan Aung San Suu Kyi Tak Lagi Dipamerkan di University of Oxford
Aung San Suu Kyi. (Foto: Reuters)
A
A
A

OXFORD – University of Oxford di mana Aung San Suu Kyi menimba ilmu, mencopot lukisan dirinya dari publik dan menaruhnya ke tempat penyimpanan. Hal tersebut dilakukan di tengah kritik internasional mengenai perannya dalam krisis kemanusiaan di Myanmar.

Badan pengelola perguruan tinggi St Hugh memutuskan untuk mencopot lukisan peraih Nobel dari pintu masuk utamanya pada Kamis 26 September, beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru.

Pada 2012 Aung San Suu Kyi mendapatkan gelar doktor kehormatan dari University of Oxford dan merayakan ulang tahun ke-67 di kampus tempat dia belajar politik, filsafat, dan ekonomi antara 1964 dan 1967.

BACA JUGA: Tak Akui Krisis Rohingya, Berbagai Pihak Kritisi Pidato Suu Kyi

"Perguruan tinggi menerima hadiah sebuah lukisan baru awal bulan ini yang akan dipamerkan untuk pada periode tertentu. Oleh karena itu, lukisan Aung San Suu Kyi dipindahkan ke tempat penyimpanan," ungkap pihak St Hugh, kampus University of Oxford.

Namun langkah yang dilakukan oleh St Hugh dianggap sebagai tindakan pengecut oleh kelompok yang membela Rohingya di Inggris, yang mendesak perguruan tinggi untuk melakukan penjelasan lebih jauh lagi.

"Tampaknya penjelasan tersebut merupakan tindakan yang agak pengecut. Jika mereka menurunkan potret tersebut karena Aung San Suu Kyi membela Junta militer karena melakukan pembersihan etnis Rohingya, mereka harus mengatakan yang sesungguhnya dan menulis kepadanya bahwa mereka mendesaknya untuk menghormati hak asasi manusia," kata Mark Farmaner, ketua dari kelompok tersebut, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Minggu (1/10/2017).

BACA JUGA: Meski Kecam Pelanggaran HAM atas Rohingya, Amnesti Internasional Ragukan Ketulusan Aung San Suu Kyi

Sejauh ini, University of Oxford memutuskan untuk tidak mempertimbangkan gelar kehormatan Aung San Suu Kyi. Namun pekan lalu, universitas tersebut menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas perlakuan terhadap Rohingya.

“Kami harap Pemerintah Myanmar, yang dipimpin oleh alumni University of Oxford, Aung San Suu Kyi, dapat menghapuskan diskriminasi dan penindasan, dan menunjukkan kepada dunia bahwa Myanmar menghargai kehidupan semua warganya," ungkap pihak University of Oxford.

Sekadar diketahui, meski mengaku prihatin, Suu Kyi tidak secara terang-terangan menyatakan adanya peran militer dalam aksi kekerasan terhadap etnis minoritas Rohingya di Rakhine.

Sejumlah pihak pun mengkritisi pidato Aung San Suu Kyi yang disampaikan pada Senin 18 September. Mereka menyatakan agar Suu Kyi tidak membutakan mata terhadap krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine yang telah memaksa lebih dari 400 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement