Eksperimen tikus ini dilakukan oleh lembaga riset Olfactory Perception (LOP) di Kota Rostov. "Binatang pengerat ini dapat dilatih menemukan bahan peledak yang disusupkan militan semacam ISIS. Lebih dari itu, tikus pintar ini juga dapat menemukan manusia yang berada dalam reruntuhan bangunan," kata Kepala Laboratorium LOP Dmitry Medvedev, seperti dikutip Tabloid Mirror, Selasa (5/1).
Keunggulan binantang pengerat ini telah diteliti di Laboraturium dengan menyambungkan alat elektroda di otaknya. "Tidak seperti anjing, tikus dapat terus masuk ke tempat sangat kecil, yang kita pikir tidak ada yang mungkin bisa masuk ke dalamnya," kata Medvedev.
Dalam sistem yang sudah dimodifikasi di otak para tikus, mereka dapat tahu bila ada manusia yang terjebak dalam puing dan masih dalam keadaan hidup sehingga dapat diselamatkan tim penolong dengan segera.
4. Beruang Pembawa Mortir dan Amunisi Perang (Polandia)
Perusahaan Transportasi Polandia menemukan beruang bernama Voytek di perbukitan Iran pada 1943. Saat itu hewan itu masih bayi. Tentara kemudian mengambil Voytek dan memberinya susu lalu menjadikan dia bagian dari pasukan. Dia bahkan ikut menikmati bir dan rokok bersama tentara.
Ketika Voytek sudah semakin besar setinggi 180 sentimeter dan beratnya 113 kilogram dia dilatih membawa mortir dan mengirimkan amunisi saat perang. Pada 1944 dia secara resmi terdaftar sebagai pasukan Polandia, lengkap dengan nama, jabatan dan nomor urut, seperti dilansir mnn.com.
Di medan perang Voytek kemudian berpatroli bersama tentara dan dia juga membawa amunisi bagi pasukan. Dia bahkan menemukan mata-mata Arab yang bersembunyi di sebuah gubuk. Usai perang Voytek diberi rumah di Kebun Binatang Edinburgh dan dia tinggal di sana sampai ajal menjemput.