Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lewat Bulan Bahasa, Kemendikbud Dorong Kebiasaan Bertutur Indonesia dalam Kehidupan Harian Masyarakat

Yudhistira Dwi Putra , Jurnalis-Selasa, 31 Oktober 2017 |07:25 WIB
Lewat Bulan Bahasa, Kemendikbud Dorong Kebiasaan Bertutur Indonesia dalam Kehidupan Harian Masyarakat
Ilustrasi (FOTO: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tanggal itu, ikrar sakti pemuda Indonesia diucapkan. Hari itu, tanggal yang sama di tahun 1928 dalam Kongres Pemuda II juga jadi momentum lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Memperingati momen tersebut, Pusat Pengembangan dan Perlindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menggelar Bulan Bahasa. Dimulai bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 lalu, Bulan Bahasa akan digelar selama satu bulan penuh.

Gelaran Bulan Bahasa dimaksudkan untuk mendorong kesadaran berbahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari. Sebab, masifnya pengaruh budaya global mulai menyingkirkan bahasa Indonesia sebagai bahasa populer hari-hari.

"Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu," demikian dinukil dari laman Badan Bahasa, Selasa (31/10/2017).

Sejatinya, bangsa Indonesia dikaruniai keragaman bahasa yang sangat kaya. Berdasar data terakhir yang dihimpun dari Badan Bahasa Indonesia memiliki 733 bahasa. Angka tersebut didapat berdasar akumulasi persebaran bahasa daerah per provinsi. Sepanjang tahun 1991 hingga 2017, Badan Bahasa telah memvalidasi sebanyak 652 bahasa daerah dari 2.425 daerah pengamatan.

"Bahasa daerah telah diidentifikasi dan divalidasi sebanyak 652 dari 2.452 daerah pengamatan," kata Kepala Badan Bahasa, Dadang Suhendar.

Menurut Dadang, pihaknya akan terus melakukan pengamatan ke lebih banyak daerah dan wilayah di nusantara. Terkait itu, menurutnya masih ada kemungkinan pertambahan jumlah bahasa di Indonesia.

Meski begitu, data lain menunjukkan bahwa sebanyak 98 bahasa lokal terancam punah akibat derasnya pengaruh budaya global dan rendahnya tingkat penggunaan bahasa lokal dan bahasa asli bangsa dalam keseharian masyarakat.

Karenanya, untuk melestarikan dan membumikan kembali bahasa Indonesia sesuai marwahnya, Badan Bahasa telah mempersiapkan sejumlah kegiatan untuk mengisi Bulan Bahasa, sebut saja pemberian Penghargaan Adibahasa, penilaian penggunaan bahasa Indonesia di media massa cetak se-Indonesia, debat bahasa antar mahasiswa, pemilihan duta bahasa, Parade Mural Cinta Bahasa Indonesia, sayembara penulisan proposal penelitian kebahasaan dan kesastraan, sayembara penulisan cerpen remaja, hingga festival musikalisasi puisi.

(ydp)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement