ASEAN dan Australia Sampaikan Keprihatinan Soal Nuklir Korea Utara
SYDNEY - Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Australia menyampaikan kecemasan mendalam mengenai ketegangan yang meningkat yang disebabkan oleh program nuklir dan rudal balistik Korea Utara. Pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik negara itu dinilai sebagai sebuah ancaman bagi keamanan regional dan global.
BACA JUGA: Australia dan ASEAN Sepakati Kerjasama Intelijen Demi Perangi Terorisme
"Kami sangat mendesak DPRK untuk segera dan sepenuhnya mematuhi kewajibannya berdasarkan semua Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," demikian disampaikan negara-negara tersebut dalam deklarasi bersama sebagaimana dilansir Minggu (18/3/2018). DPRK merupakan nama resmi Korea Utara.
Ketegangan di kawasan Semenanjung Korea telah mereda dalam beberapa pekan terakhir menyusul rangkaian perkembangan ke arah perdamaian yang terjadi antara Pyongyang, Seoul dan Washington. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un direncanakan melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Mei mendatang untuk melakukan perundingan yang diharapkan dapat mendorong Pyongyang untuk melakukan denuklirisasi.
"Kami menyambut baik, dengan waspada dengan perkembangan ini. Situasi di semenanjung Korea adalah masalah rumit yang akan memakan waktu untuk menyelesaikannya, dan kami berharap langkah-langkah terakhir ini akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas yang bertahan lama," kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (18/3/2018).
BACA JUGA: Presiden Jokowi : ASEAN-Australia Beri Kontribusi Penting di Kawasan Samudera Hindia
Australia dan ASEAN bertemu dalam sebuah pertemuan Tingkat Tinggi Istimewa yang digelar di Sydney, Australia pekan ini. Pertemuan tersebut berfokus pada kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dengan Australia terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan dan keamanan.
(Rahman Asmardika)
