Sedangkan para mahasiswa yang ikut mengenakan almamater kebanggan kampus masing-masing. Tak hanya laki-laki, pendemo juga berasal dari kalangan perempuan dengan mengenakan pakaian hitam dan putih lengkap bercadar.
Setelah para orator berorasi bergantian, massa juga melakukan zikir di halaman kantor gubernur Aceh. Selesai berdoa, mereka melanjutkan orasi yang menuntut agar Irwandi Yusuf menyambangi massa untuk memberi keterangan. Namun, bukan Irwandi tetapi Kepala Dinas Syariat Islam Aceh dan asisten gubernur menjumpai massa, namun para pendemo menolak tetap tidak melayani kedua pejabat itu.
(Baca juga: Tolak Pergub Cambuk di Penjara, Ratusan Ormas Demo Kantor Gubernur Aceh)
Di penghujung demo, mahasiswa yang ikut dalam aksi menyerahkan kue bertuliskan "apam offline" untuk diserahkan secara simbolis kepada pihak pemerintah yang direncana akan dikasih kepada asisten tiga. Namun kemudian terjadi dorong menorong pihak keamanan dengan peserta aksi, hingga terjadi kericuhan. Dan pihak keamanan mengamankan seorang mahasiswa dari keramaian.
"Karena dorong-dorongan, bukan kita amankan tapi karena desak-desakan kita selamatkan dari keramaian," kata Kapolresta Banda Aceh AKBP Trisno Riyanto kepada wartawan.