SINGAPURA – Pertemuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Singapura akan digunakan untuk membicarakan mengenai perdamaian di Semenanjung Korea demikian dilaporkan kantor berita Korea Utara.
Menurut laporan KCNA yang dilansir Reuters, Senin (11/6/2018), pertemuan kedua pemimpin yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni akan membicarakan mengenai "mekanisme pemeliharaan perdamaian yang permanen dan tahan lama" di Semenanjung Korea dan beberapa isu lain yang menjadi perhatian kedua negara. Diduga mekanisme perdamaian tersebut termasuk masalah denuklirisasi Korea Utara yang sering diangkat oleh Washington dan Seoul.
BACA JUGA: Kim Jong-un: Seluruh Dunia Amati Pertemuan Korut dan Amerika
Pekan lalu, Trump sempat mengungkapkan bahwa dia dan Kim mungkin akan membahas mengenai sebuah kesepakatan untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea. Konflik bersenjata antara Korea Selatan dan Utara itu dihentikan pada 1953 dengan sebuah perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai sehingga secara teknis kedua negara saat ini masih dalam keadaan berperang.

Rencana mengenai hal ini pernah diangkat oleh Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in saat keduanya bertemu pada KTT antar-Korea April lalu.
Masalah lain yang mungkin jadi pembahasan adalah mengenai catatan hak asasi manusia (HAM) Korea Utara yang dinilai parah dan kasus penculikan warga negara asing yang terjadi di negeri itu.