BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendukung pihak kepolisian untuk menembak di tempat pelaku begal.
"Ya jangan macam-macam di Kota Bandung. Saya setuju, tembak di tempat saja. Kepada kepolisian, urusan begal ini jangan dikasihani. Kalau memang secara aturan memungkinkan dan bisa saya setuju saja. Jika itu diperlukan untuk tembak di tempat, saya setuju," kata Emil sapaan lainnya, saat ditemui di Pendopo, Rumah Dinas Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (31/8/2018).
Emil menilai Kota Bandung menjadi sasaran para pelaku begal, karena Bandung terkenal dengan kota wisata. "Kalau melihat statistiknya, hampir 2/3 (pelaku) bukan KTP Bandung. Pelakunya itu menarget kota turis, kota wisata. Karena instrumen sosial warga Bandung sudah memadai, jadi itu menandakan ini kriminalitas murni," jelasnya.
Aksi begal terjadi dalam sepekan di Kota Bandung dan meresahkan warga. Dari data yang dihimpun, ada sembilan aksi begal yang terjadi.
Salah satu kasus begal yang terakhir dan paling disorot, yakni tewasnya Shanda Puti Denata (23), seorang mahasiswi di Bandung, akibat menjadi korban begal.
Shanda meninggal sehari setelah mengalami kritis. Mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung, tewas akibat luka di kepala akibat ditarik dari belakang oleh pelaku sehingga korban terjatuh dan kepalanya membentur aspal.
(Rachmat Fahzry)