Menurut Darius, semua obat bagi penderita kanker yang saat ini tidak tersedia di rumah sakit itu merupakan obat yang dibiayai BPJS. Namun, dirinya menampik jika kondisi ini sengaja dilakukan.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Punya Rumah Sakit Selevel RSCM
"Kasihan pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi secara rutin bisa berbahaya," katanya.
Dirinya mengatakan, RSUD tersebut tak bisa melayani pasien untuk kemoterapi. Hal tersebut membuat pasien menumpuk di rumah sakit tersebut.
"Pasien kanker kan harus dikemo secara teratur sesuai waktu yang ditentukan. Jika obat kosong, bahaya mereka. Pasien kanker menumpuk di sana," katanya.
Menurut dia, koordinasinya dengan pihak manajemen rumah sakit tersebut sebagai bagian pelaksanaan fungsinya atas aduan pasien yang kanker yang tak terlayani manajemen di rumah sakit.