PRODUSEN pesawat terbang Boeing akhirnya mengakui bahwa kerusakan sistem pada jet seri 737 MAX 8 buatannya berkontribusi pada dua kecelakaan udara yang menewaskan ratusan penumpang dan awak pesawat.
CEO Boeing, Dennis Muilenburg mengatakan bahwa "sangat jelas" bahwa sistem manuver MCAS 737 MAX 8 berkontribusi pada kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Indonesia pada Oktober tahun lalu dan jatuhnya Ethiopia Airlines pada Maret. Penyelidik sudah lama mencurigai adanya kerusakan pada sistem Boeing 737 MAX 8 yang berperan dalam kedua kecelakaan tersebut.
Ethiopian Airlines Penerbangan 302 jatuh tak lama setelah lepas landas pada 10 Maret, menewaskan semua 157 orang di dalamnya. Sedangkan pesawat Lion Air JT 610 jatuh ke laut pada 29 Oktober 2018, menewaskan 189 penumpang dan awaknya.
Penyelidik mengatakan ada kesamaan yang jelas antara kedua kecelakaan tersebut.
We at Boeing are sorry for the lives lost in the recent 737 accidents and are relentlessly focused on safety to ensure tragedies like this never happen again.
— Dennis A. Muilenburg (@BoeingCEO) April 4, 2019
Watch the full video here: https://t.co/kZawq35YnZ pic.twitter.com/G9uIHjxsWi
"Rincian lengkap dari apa yang terjadi dalam dua kecelakaan akan dikeluarkan oleh otoritas pemerintah dalam laporan akhir," kata Muilenburg dalam sebuah video yang di-posting Kamis.