NEW MEXICO - Sekelompok pendukung Donald Trump memakai dana patungan untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.
Veteran militer AS, Brian Kolfage, memposting foto pagar baja di negara bagian New Mexico.
Dia mengatakan tembok itu dibangun menggunakan dana lebih dari USD22juta setara Rp316 miliar yang dikumpulkan secara daring (online).
Penggalangan dana diluncurkan akibat Kongres menolak dana Presiden Donald Trump untuk membangun tembok perbatasan
Kolfage, seorang veteran Angkatan Udara, penerima Purple Heart, mencuit serangkaian video dan gambar yang menunjukkan tembok.
"KAMI MEMBUAT SEJARAH! Crowdsource (penggalangan dana) pertama yang mendanai dinding perbatasan internasional!" tulis Kolfage menulis di Twitter.
Tembok sedang dibangun melalui organisasi nirlaba WeBuildtheWall Inc, yang ia dirikan setelah mengorganisir kampanye GoFundMe pada bulan Desember berjudul We The People Will Fund The Wall.
Mantan kepala ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon adalah ketua dewan penasihat WeBuildtheWall.
Bannon mengatakan kepada CNN bahwa tembok akan menghubungkan dua bagian sepanjang 21 mil dari pagar yang ada.
Kris Kobach, seorang mantan menteri luar negeri Kansas yang sekarang menjadi penasihat umum untuk WeBuildtheWall, mengatakan kepada CNN bahwa bagian yang dibangun secara pribadi akan menelan biaya hingga USD8 juta setara Rp 115 miliar.
Kelompok itu telah merekrut Fisher Industries, kontraktor yang berpusat di North Dakota yang menurut pendapat Trump harus ditunjuk untuk membangun tembok itu, menurut Washington Post.
Pendukung Trump, Jeff Allen (56) mengatakan tembok itu sedang dibangun di tanah yang ia miliki di kota Sunland Park, New Mexico, melintasi perbatasan dari Ciudad Juarez, Meksiko.
Dia mengatakan bagian itu setengah tembok akan selesai pada akhir minggu.
"Ini adalah cara orang Amerika untuk mengatakan, 'Kongres, Anda tidak berharga, dan kami melawannya. Kami akan membangun sendiri [tembok],'” ujar Allen kepada kantor berita AFP,
"Ini bukan Eropa. Ini adalah Amerika. Kami melindungi perbatasan kami."
Dia membantah membenci imigran, mengatakan dia menikah dengan seorang wanita Meksiko, dan putrinya lahir di Ciudad Juarez.
"Ini bukan tentang rasisme," kata Allen kepada AFP. "Ini soal saya melindungi diri saya sendiri, dan Amerika memiliki perbatasan yang aman.
"Jika orang ingin berimigrasi, mereka harus pergi ke pelabuhan masuk dan mendaftar."
WeBuildtheWall mengatakan itu hanyalah awal dari misinya untuk mengamankan perbatasan selatan AS.
"Kencangkan sabuk pengaman, kita baru saja mulai!" tulis kelompok itu di Facebook.
Follow Berita Okezone di Google News
(fzy)