Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pejabat AS: Rusia Diyakini Telah Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 30 Mei 2019 |14:16 WIB
Pejabat AS: Rusia Diyakini Telah Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir
Foto: AFP.
A
A
A

WASHINGTON – Pimpinan Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Washington meyakini Rusia kemungkinan telah melakukan uji coba senjata nuklir tingkat rendah, yang merupakan pelanggaran terhadap moratorium uji coba semacam itu.

"Amerika Serikat percaya bahwa Rusia mungkin tidak mematuhi moratorium pengujian nuklirnya dengan cara yang konsisten dengan standar 'hasil nol'," kata Letnan Jenderal Robert P. Ashley dalam sebuah forum pengendalian senjata sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (30/5/2019).

Dinegosiasikan pada 1990-an, Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif (CTBT) mendapat dukungan global yang luas tetapi harus diratifikasi oleh delapan negara teknologi nuklir lagi - di antaranya Israel, Iran, Mesir dan Amerika Serikat – agar mulai berlaku.

Rusia meratifikasi perjanjian itu pada tahun 2000.

"Kami percaya mereka memiliki kemampuan dalam cara mereka diatur" untuk melakukan uji coba nuklir tingkat rendah yang melebihi batas nol-hasil yang ditetapkan dalam CTBT, kata Letjen Ashley.

Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Rusia, tetapi kepala Komite Pertahanan Duma Negara Rusia, Vladimir Shamanov, mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa Letnan Jenderal Ashley " tidak mungkin membuat pernyataan yang lebih tidak bertanggung jawab".

"Tes nuklir tidak dapat dilakukan secara diam-diam," katanya mengutip pernyataan itu.

"Pernyataan seperti ini mengungkapkan bahwa profesionalisme militer di Amerika menurun secara sistemik," katanya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus merujuk pertanyaan spesifik kepada Badan Intelijen Pertahanan, tetapi menuduh bahwa Rusia "secara rutin" mengabaikan kewajiban internasionalnya dan melanggar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF).

"Selama beberapa tahun mereka (Rusia) telah melanggar dan telah menguji, memproduksi, menurunkan senjata INF ... Kami tentu khawatir bahwa mereka terus mengabaikan kewajiban internasional mereka karena berkaitan dengan kontrol senjata," katanya.

Bulan lalu Rusia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan Perjanjian INF setelah AS mengatakan akan menarik diri karena pelanggaran oleh Moskow. Rusia membantah melanggar perjanjian itu dan menuduh Washington sendirilah yang melakukan pelanggaran.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement