Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Usul Nama Tanjung Priok yang Menjadi Pelabuhan Terbesar di Indonesia

Fakhri Rezy , Jurnalis-Kamis, 06 Juni 2019 |07:03 WIB
Asal Usul Nama Tanjung Priok yang Menjadi Pelabuhan Terbesar di Indonesia
Pelabuhan Tanjung Priok (ist)
A
A
A

JAKARTA - Masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta pasti sudah tak asing dengan kawasan Tanjung Priok. Selain terkenal dengan pelabuhannya, di sana juga terdapat stasiun yang cukup bersejarah.

Kecamatan Tanjung Priok terletak di Jakarta Utara. Di mana pelabuhannya merupakan pelabuhan terpadat di Indonesia.

Sejak dahulu kawasan ini merupakan pelabuhan prasejarah sejak zaman penyebaran agama Hindu. Kemudian oleh pemerintah kolonial Belanda Tanjung Priok benar-benar dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan komersial pada akhir abad ke-18.

 Baca juga: Benarkah Asal-Usul Nama Kawasan Cipete Terinspirasi dari Petai?

Melansir dari berbagai sumber, Jakarta, (5/6/2019), kata Tanjung Priok berasal dari kata tanjung yang artinya daratan yang menjorok ke laut. Sementara itu, Priok (periuk) yaitu semacam panci masak tanah liat yang merupakan komoditas perdagangan sejak zaman prasejarah.

 Tanjung Priok 1940

Ada pula yang menganggap nama Tanjung Priok berasal dari tokoh penyebar Islam Mbah Priuk (Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain). Namun, menurut pendapat budayawan Betawi Ridwan Saidi dan sejarawan Alwi Shahab adalah salah.

Hal ini dikarenakan, kawasan ini sudah bernama Tanjung Priok jauh sebelum kedatangan Mbah Priuk pada tahun 1756.

 Baca juga: Asal-Usul Nama Jalan Warung Buncit

Bila melihat sejarah daerah ini, Pemerintah Hindia Belanda mengembangkan kawasan Tanjung Priok sebagai pelabuhan baru Batavia pada akhir abad ke-19 untuk menggantikan pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di sebelah baratnya. Hal ini dikarenakan, Sunda Kelapa terlalu kecil untuk menampung peningkatan lalu lintas perdagangan yang terjadi akibat pembukaan Terusan Suez.

Pembangunan pelabuhan baru dimulai pada tahun 1877 oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge (1875-1881). Beberapa fasilitas dibangun untuk mendukung fungsi pelabuhan baru, antara lain Stasiun Tanjung Priok (1914).

Pelabuhan air modern terbesar se-Indonesia di Jakarta dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yakni Pasar Ikan yang dinilai sudah tidak memenuhi syarat lagi. Lokasinya berjarak sekitar 9 km di sebelah timur dari pelabuhan lama.

Baca juga: Asal-Usul Nama Kawasan Cawang di Jakarta

Wilayahnya masuk dalam lingkup administratif pemerintahan Kelurahan Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan suatu pelabuhan laut dalam yang pertama di mana kapal-kapal dapat bersandar, memuat batubara dan diperbaiki di suatu dok yang kering.

Sebuah jalan kereta api juga dibuat untuk menghubungkan Tanjung Priok dengan kota lama Batavia dan daerah baru di selatan. Bermula dari kritik atas kelemahan fasilitas pelabuhan lama di Batavia, Tanjung Priok sampai sekarang tetap eksis sebagai pelabuhan penting bagi Jakarta untuk lalu lintas kapal-kapal besar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement