4. Jepang: Nagoya (populasi 2.296.000 jiwa).
Menurutnya, kalau diaplikasikan di Indonesia, akan cocok untuk kota- kota yang sudah aglomerasi seperti Jogja karena sudah menyatu dengan Klaten, Magelang, juga Purworejo.
“Bangkitan penumpang dengan kota-kota seperti itu termasuk yang dari pinggiran Jogja saya rasa cocok dengan konsep O-Bahn untuk menuju pusat kegiatan seperti bandara atau tempat kerja di pusat kota,”ujarnya.
"Kalau di Jakarta bisa saja cuma karena sudah banyak jenis transportasi namun karena kita ingin memperlebar kekuatan transportasi sampai ke luar saya rasa mungkin tidak di Jakarta. Kalau melihat negara- negara yang sudah menerapkan O-Bahn kalau kita lihat ada di negara-negara yang populasinya berkisar 2-3 juta penduduk, bahkan ada juga yang di bawah 1 juta penduduk,”pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )