SEMARANG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir, hanya tertawa menanggapi pertanyaan awak media tentang potensi masuk lagi sebagai menteri Joko Widodo atau Jokowi pada Kabinet Kerja Jilid II. Menurutnya, susunan cabinet merupakan hak prerogative presiden.
“Wah itu (susunan menteri) urusan presiden,” kataNasir sembari tertawa, usai menghadiri Rapat Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Semarang di Kampus Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Senin (22/7/2019).
Dia pun enggan berandai-andai untuk kembali masuk ke jajaran menteri yang membantu tugas Presiden Jokowi lima tahun ke depan. Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pakar anggaran dan akuntan profesional itu pun tak menanggapi lebih jauh pertanyaan wartawan.
“Itu hak prerogatif presiden, masalah menteri itu (urusan) presiden,” tegasnya lagi sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Selama menjadi Menristekdikti, Nasir terkenal tegas dan sempat melakukan gebrakan untuk memberantas “kampus abal-abal”. Perguruan tinggi itu tidak menyelenggarakan perkuliahan sesuai standar, kampus sedang nonaktif tetapi tetap melakukan penerimaan, hanya melakukan wisuda atau yang menjual ijazah palsu.
Baca Juga: Jokowi Diharapkan Pilih 'Orang yang Berkeringat' sebagai Menteri
Baca Juga: Jamaah Haji yang Wafat hingga Saat Ini 15 Orang
Dia pun langsung menggelar inspeksi mendadak ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga di Bekasi. Kampus itu terbukti meluluskan para mahasiswa, padahal total satuan kredit semester mereka tidak mencukupi untuk lulus.
Satu lembaga lain yang disidak adalah Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII). Kampus ini mengaku sebagai cabang dari University of Berkeley, Michigan, sebuah perguruan tinggi hasil rekayasa.
(Angkasa Yudhistira)