Untuk diketahui, Prada Budi masuk menjadi anggota TNI, yakni pada pendidikan tahun 2016 lalu gelombang kedua. Dan baru selesai pendidikan tahun 2017 lalu pada gelombang pertama.
Wakil Asisten Operasi KASAD Brigjen TNI Untung Budiharto, saat berkunjung ke Mayonif 142/Ksatria Jaya, beberapa waktu lalu mengaku terkesan dengan adanya warga Suku Anak Dalam (SAD) yang menjadi prajurit TNI.
"Iya tadi ada laporan dari Danyon. Ternyata dia mampu dan dapat beradaptasi, bahkan bisa menjawab tantangan tugas dengan baik," tutur Untung.
Menurutnya, ini harus mendapatkan perhatian semua pihak. "Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama. Siapapun yang diberi informasi dan pengetahuan, pasti akan sama dengan kita," tuturnya.
Sebelum Prada Budi melaksanakan tugasnya, dia juga berpesan agar selama di perbatasan bisa melaksanakan tugas dengan baik dan disiplin.
"Jangan melanggar adat istiadat disana. Pelajari dengan benar budaya masyarakat disana. Dan selalu bekerjasama dengan masyarakat setempat," pesan Untung.
Sedangkan Danrem 042/Garuda Putih Kolonel Arh Elphis Rudy mengatakan agar Budi tidak perlu risau dan khawatir terhadap keluarganya yang ditinggal tugas jauh. "Budi tidak perlu khawatir dengan keluarga di kampung, karena sudah ada yang ngurus," tukas Ephis.
Sementara, Danyonif Rider 142/Ksatria Jaya Mayor Inf Ikhsanuddin, mengaku bangga ada warga Suku Anak Dalam yang bisa bertugas di perbatasan NKRI.
"Prada Budi menjadi duta sebagai warga SAD yang mengemban tugas TNI di perbatasan Indonesia dan Timur Leste. Jadi, dia harus disiplin dan menjaga nama baik satuan di daerah operasi," harap Ikhsanuddin.
(Khafid Mardiyansyah)