"Sabtu-minggu harus sama gadget, terus berinteraksi dengan orang jadi tidak bisa, karena sibuk mantengin gadgetnya saja. Itu sudah masuk kepada efek negatif," lanjutnya.
Liza menyebutkan bahwa anak-anak dalam usianya justru seharusnya tidak sibuk bermain gadget, melainkan bermain bersama teman-temannya secara nyata, dan juga berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Lebih lanjut, Liza menjelaskan jikalau anak-anak terpapar gadget secara terus-menerus dalam jangka waktu yang berlebihan, maka hal tersebut tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak baik secara psikologis, maupun emosional.
"Ya bisa. Bisa dari tumbuh kembang psikologisnya, dia mungkin melihat kekerasan di gadget yang dia tonton, permainan yang dia mainkan. Kemudian dari sisi emosional juga bisa jadi meletup-letup, kayak orang candu," papar Liza.